Pages

Subscribe:

27 Maret 2012

Sarang Burung Gagak

Alkisah ada dua burung gagak bersaudara hidup di dalam sebuah sarang. Pada suatu hari, di sarang itu terdapat sebuah lobang. Apa yang terjadi kemudian?

Kedua burung gagak itu, saling berpikir.

”Adik pasti akan memperbaikinya!” pikir burung gagak yang besar.

Hal yang sama dipikirkan oleh burung gagak yang kecil.
”Abang pasti akan memperbaikinya!” pikirnya.

Oleh karena itu, mereka berdua tidak ada yang memperbaiki, sehingga lobang ini makin lama menjadi makin besar.

Burung gagak yang besar kali ini berpikir.
”Adik pasti akan memperbaiki, apakah sarang yang mempunyai lobang yang begitu besar masih dapat ditempati?” pikirnya lagi.

Burung gagak yang kecil berpikir hal yang sama juga.
”Abang pasti akan memperbaiki, apakah sarang yang mempunyai lobang yang begitu besar masih dapat ditempati?”

Akhirnya mereka berdua tidak ada yang memperbaikinya.

Sampai pada musim dingin, angin berhembus dengan kencang, salju turun dengan deras. Kedua bersaudara burung gagak ini meringkuk dalam sarang yang berlobang ini sambil berteriak.

”Uhh… sungguh… ding….in…, ding….in sekali!”

Kembali kedua burung gagak ini, berpikir tentang lobang yang semakain membesar itu.
”Cuaca yang demikian dingin, adik pasti tidak tahan, pasti akan memperbaiki!” pikir burung gagak yang besar.

Burung gagak yang kecil berpiki hal yang sama.
”Cuaca yang demikian dingin, abang pasti tidak tahan, pasti akan memperbaiki!” pikir burung gagak yang kecil.

Tetapi mereka berdua tidak ada yang beranjak dari tempatnya, malahan makin meringkukkan badannya.

Angin makin lama makin kencang, turunnya salju juga makin lama makin deras. Akhirnya sarang mereka berdua terhembus angin jatuh ke tanah dan mereka berdua mati beku didalam sarang yang berlobang besar.
____________________________

Cerita diatas menyampaikan pesan bahwa betapa menakutkannya sifat egois itu. Jika di dalam masyarakat ini setiap orang bersifat egois, maka mempunyai banyak uang pun juga tidak bisa membeli kehangatan jiwa dan kebahagiaan yang sejati.

1 komentar:

  1. Kita sebagai manusia tentu berbeda dengan hewan yang tidak memiliki akal budi .Oleh sebab itu manusia harus berpikir cerdas dan segera bertindak dengan segala sesuatu yang kurang patut untuk berbuat yang lebih baik .

    BalasHapus