Pages

Subscribe:

28 April 2010

Domba

Hal ini terjadi disuatu daerah yang banyak peternak domba.

Pada suatu musim panas yang cukup panjang, semua peternak mengeluh karena padang rumput kering sehingga makanan untuk domba-domba mereka sangat kurang, akibatnya domba-dombanya pada kurus kering.

Namun ada satu peternak yang tidak terkena imbas dari musim panas itu.

Rombongan peternak itu lalu mendatangi peternak yang dombanya tetap gemuk dan bagus, sambil bertanya apa rahasianya sehingga ternaknya tetap sehat dan bagus dimusim kemarau yang panjang ini.

Katanya “Tidak ada yang jadi rahasia hingga domba saya tetap gemuk, mereka tetap makan rumput yang ada Cuma mungkin perbedaannya semua domba saya semua saya kasih kacamata hijau, jadi walaupun sebenarnya rumputnya coklat kepanasan tapi mereka menganggap rumputnya tetap hijau.

Moralnya…

Semua orang punya masalah masing-masing, tinggal bagaimana kita melihat dengan kacamata masalah, problem atau kacamata yang lain.


_________________________________________________

24 April 2010

Jagung

Seorang wartawan mewawancari seorang petani untuk mengetahui rahasia di balik buah jagungnya yang selama bertahun-tahun selalu berhasil memenangkan kontes perlombaan hasil pertanian.

Petani itu mengaku ia sama sekali tidak mempunyai rahasia khusus karena ia selalu membagi-bagikan bibit jagung terbaiknya pada tetangga-tetangga di sekitar perkebunannya.

"Mengapa anda membagi-bagikan bibit jagung terbaik itu pada tetangga-tetangga anda? Bukankah mereka mengikuti kontes ini juga setiap tahunnya?" tanya sang wartawan.

"Tak tahukah anda?," jawab petani itu.

"Bahwa angin menerbangkan serbuk sari dari bunga-bunga yang masak dan
menebarkannya dari satu ladang ke ladang yang lain. Bila tanaman jagung tetangga saya buruk, maka serbuk sari yang ditebarkan ke ladang saya juga buruk. Ini tentu menurunkan kualitas jagung saya. Bila saya ingin mendapatkan hasil jagung yang baik,
saya harus menolong tetangga saya mendapatkan jagung yang baik pula."


==============================

Hikmah:

Begitu pula dengan usaha kita. Mereka yang ingin meraih keberhasilan harus menolong orang lain menjadi berhasil pula.

Mereka yang menginginkan hidup dengan baik harus menolong orang lain untuk hidup dengan baik pula.

Nilai dari hidup kita diukur dari kehidupan-kehidupan yang disentuhnya.

20 April 2010

Kucing

Seekor kucing kecil kurus duduk bersantai di tepi pantai.

Tiba tiba datang seekor rubah jantan besar yang hendak memangsanya.

Lalu kucing menantang : "Kalau memang kamu berani, hayo kita berkelahi di dalam gua itu! " kata kucing sambil menunjuk ke sebuah gua didekatnya.

"Yang kalah akan jadi santapan yang menang. Saya yakin saya akan menang !!" kata si kucing selanjutnya.

Sang rubah jantan merasa tertantang : "Oke, dimanapun jadi ! Masa sih kucing kecil bisa menang melawan aku ?"

Merekapun masuk ke dalam gua itu.

Sepuluh menit kemudian sang kucing keluar gua sambil menggenggam sepotong paha rubah dan melahapnya dengan nikmat.

Sang kucing kembali bersantai. Tiba tiba datang seekor serigala besar yang hendak memangsanya.

Lalu kucing menantang : "Kalau memang kamu berani, hayo kita berkelahi di dalam gua itu dan yang kalah akan jadi santapan yang menang ! Saya yakin saya akan menang !"

Sang serigala merasa tertantang : "Oke, dimanapun jadi ! Masa sih kucing kecil bisa menang melawan aku ?"

Merekapun masuk ke dalam gua itu.

Sepuluh menit kemudian sang kucing keluar gua sambil menggenggam sepotong paha srigala dan melahapnya dengan nikmat.

Sang kucing kembali bersantai. Tiba tiba datang seekor beruang besar yang hendak memangsanya.

Lalu kucing menantang : "Kalau memang kamu berani, hayo kita berkelahi di dalam gua itu dan yang kalah akan jadi santapan yang menang ! Saya yakin akan menang !"

Sang beruang merasa tertantang : "Oke, dimanapun jadi ! Masa sih kucing kecil bisa menang melawan aku ?"

Merekapun masuk ke dalam gua itu.

Sepuluh menit kemudian sang kucing keluar gua sambil menggenggam sepotong paha beruang dan melahapnya dengan nikmat.

Pohon kelapa melambai lambai. Lembayung senja sudah tiba, habis sudah waktu bersantai.

Sang kucing melongok kedalam gua tadi sambil melambai : "Hai, keluar, sudah sore, besok kita teruskan !!"

Keluarlah seekor singa dari lubang itu, sangat besar badannya.

Sambil menguap singa berkata :
"Kerjasama kita sukses hari ini, kita makan kenyang. Dan saya tidak perlu berlari mengejar kencang "

Note :

"The Winner" selalu berfikir mengenai kerja sama, sementara "The Looser" selalu berfikir bagaimana menjadi tokoh yang paling berjaya.

Untuk membentuk ikatan persahabatan, persaudaraan ataupun kerja sama, harus ada kerendahan hati dan keikhlasan.

17 April 2010

Balap Mobil

Suatu ketika, ada seorang anak yang sedang mengikuti sebuah lomba mobil balap mainan.

Suasana sungguh meriah siang itu, sebab, ini adalah babak final.

Hanya tersisa 4 orang sekarang dan mereka memamerkan setiap mobil mainan yang dimiliki.

Semuanya buatan sendiri, sebab, memang begitulah peraturannya.

Ada seorang anak bernama Mark. Mobilnya tak istimewa, namun ia termasuk dalam 4 anak yang masuk final.

Dibanding semua lawannya, mobil Mark lah yang paling tak sempurna.

Beberapa anak menyangsikan kekuatan mobil itu untuk berpacu melawan mobil lainnya.

Yah, memang, mobil itu tak begitu menarik.

Dengan kayu yang sederhana dan sedikit lampu kedip diatasnya, tentu tak sebanding dengan hiasan mewah yang dimiliki mobil mainan lainnya.

Namun, Mark bangga dengan itu semua, sebab, mobil itu buatan tangannya sendiri.

Tibalah saat yang dinantikan. Final kejuaraan mobil balap mainan.

Setiap anak mulai bersiap di garis start, untuk mendorong mobil mereka kencang-kencang.

Di setiap jalur lintasan, telah siap 4 mobil, dengan 4 "pembalap" kecilnya.

Lintasan itu berbentuk lingkaran dengan 4 jalur terpisah diantaranya.

Namun, sesaat kemudian, Mark meminta waktu sebentar sebelum lomba dimulai. Ia tampak berkomat-kamit seperti sedang berdoa.

Matanya terpejam, dengan tangan tang bertangkup memanjatkan doa. Lalu, semenit kemudian, ia berkata, "Ya, aku siap!!"

Dor. Tanda telah dimulai. Dengan satu hentakan kuat, mereka mulai mendorong mobilnya kuat-kuat. Semua mobil itu pun meluncur dengan cepat.

Setiap orang bersorak-sorai, bersemangat, menjagokan mobilnya masing-masing.

"Ayo..ayo... cepat..cepat, maju..maju", begitu teriak mereka.

Ahha...sang pemenang harus ditentukan, tali lintasan finish pun telah terlambai.

Dan, Mark lah pemenangnya.

Ya, semuanya senang, begitu juga Mark. Ia berucap, dan berkomat-kamit lagi dalam hati. "Terima kasih."

Saat pembagian piala tiba. Mark maju ke depan dengan bangga.

Sebelum piala itu diserahkan, ketua panitia bertanya. "Hai jagoan, kamu pasti tadi berdoa kepada Tuhan agar kamu menang, bukan?".

Mark terdiam. "Bukan, Pak, bukan itu yang aku panjatkan" kata Mark.

Ia lalu melanjutkan, "Sepertinya, tak adil untuk meminta pada Tuhan untuk menolongmu mengalahkan orang lain.

"Aku, hanya bermohon pada Tuhan, supaya aku tak menangis, jika aku kalah."

Semua hadirin terdiam mendengar itu. Setelah beberapa saat, terdengarlah gemuruh tepuk-tangan yang memenuhi ruangan.


Anak-anak, tampaknya lebih punya kebijaksanaan dibanding kita semua.

Mark, tidaklah bermohon pada Tuhan untuk menang dalam setiap ujian.

Mark, tak memohon Tuhan untuk meluluskan dan mengatur setiap hasil yang ingin diraihnya.

Anak itu juga tak meminta Tuhan mengabulkan semua harapannya.

Ia tak berdoa untuk menang, dan menyakiti yang lainnya.

Namun, Mark, bermohon pada Tuhan, agar diberikan kekuatan saat menghadapi itu semua.

Ia berdoa, agar diberikan kemuliaan, dan mau menyadari kekurangan dengan rasa bangga.

Mungkin, telah banyak waktu yang kita lakukan untuk berdoa pada Tuhan untuk mengabulkan setiap permintaan kita.

Terlalu sering juga kita meminta Tuhan untuk menjadikan kita nomor satu, menjadi yang terbaik, menjadi pemenang dalam setiap ujian.

Terlalu sering kita berdoa pada Tuhan, untuk menghalau setiap halangan dan cobaan yang ada di depan mata.

Padahal, bukankah yang kita butuh adalah bimbingan-Nya, tuntunan-Nya, dan panduan-Nya?

Kita, sering terlalu lemah untuk percaya bahwa kita kuat. Kita sering lupa, dan kita sering merasa cengeng dengan kehidupan ini.

Tak adakah semangat perjuangan yang mau kita lalui?

Saya yakin, Tuhan memberikan kita ujian yang berat, bukan untuk membuat kita lemah, cengeng dan mudah menyerah.

Sesungguhnya, Tuhan sedang menguji setiap hamba-Nya.

Jadi, teman, berdoalah agar kita selalu tegar dalam setiap ujian.

Berdoalah agar kita selalu dalam lindungan-Nya saat menghadapi itu semua. Amin.

13 April 2010

Koin

Dalam sebuah perang yang hebat, seorang Jenderal memutuskan untuk menyerang walaupun pasukannya lebih kecil jumlahnya.

Dia penuh percaya diri untuk menang, tapi pasukannya penuh keraguan.

Dalam perjalanan ke arena peperangan, mereka berhenti di sebuah kuil.

Setelah berdoa bersama pasukannya, sang Jenderal mengambil sebuah koin dan berkata,

"Saya sekarang akan melempar koin ini. Jika kepala, kita akan menang. Jika ekor, kita akan kalah"

"Takdir akan segera terungkap lewat lemparan koin ini"

Dia pun melempar koin ke atas dan semua anggota pasukannya mengamati dengan seksama saat koin itu mendarat. Ternyata kepala.

Semua anggota pasukannya melompat kegirangan, menyaksikan takdir terungkap di depan mereka.

Mereka pun maju ke medan peperangan dengan ganas, dan dengan penuh percaya diri menyerang lawannya.

Mereka menang.

Setelah perang usai, seorang letnan mengatakan kepada Jenderalnya,
"Tidak ada yang dapat mengubah takdir!"

"Betul sekali," sang Jenderal menjawab, sambil menunjukkan koin yang dilemparkan semalam kepada sang Letnan, yang mana kedua sisinya adalah KEPALA....


Moral of the story :

Kadang, yang kita butuhkan hanyalah satu komponen yang sering kali terlepas dari kita, PERCAYA DIRI!

Dan kadang, setelah semuanya selesai dan berhasil kita lakukan dengan sedikit memaksakan diri sebelumnya, kita sadar bahwa dengan sedikit PERCAYA DIRI yang lebih tinggi, kita BISA.

09 April 2010

Bukan Pengemis

Seorang pemuda yang sedang lapar pergi menuju restoran jalanan dan ia pun menyantap makanan yang telah dipesan.

Saat pemuda itu makan datanglah seorang anak kecil laki-laki menjajakan kue kepada pemuda tersebut, "Pak, mau beli kue, Pak?"

Dengan ramah pemuda yang sedang makan menjawab "Tidak, saya sedang makan".

Anak kecil tersebut tidaklah berputus asa dengan tawaran pertama.

Ia tawarkan lagi kue setelah pemuda itu selesai makan, pemuda tersebut menjawab "Tidak 'dek saya sudah kenyang".

Setelah pemuda itu membayar ke kasir dan beranjak pergi dari warung kaki lima, anak kecil penjaja kue tidak menyerah dengan usahanya yang sudah hampir seharian menjajakan kue buatan bunda.

Mungkin anak kecil ini berpikir "Saya coba lagi tawarkan kue ini kepada bapak itu, siapa tahu kue ini dijadikan oleh-oleh buat orang dirumah".

Ini adalah sebuah usaha yang gigih membantu ibunda untuk menyambung kehidupan yang serba pas-pasan ini.

Saat pemuda tadi beranjak pergi dari warung tersebut anak kecil penjaja kue menawarkan ketiga kali kue dagangan.

"Pak mau beli kue saya?", pemuda yang ditawarkan jadi risih juga untuk menolak yang ketiga kalinya.

Kemudian ia keluarkan uang Rp. 1.500,00 dari dompet dan ia berikan sebagai sedekah saja.

"Dik ini uang saya kasih, kuenya nggak usah saya ambil, anggap saja ini sedekahan dari saya buat adik".

Lalu uang yang diberikan pemuda itu ia ambil dan diberikan kepada pengemis yang sedang meminta-minta.

Pemuda tadi jadi bingung, lho ini anak dikasih uang kok malah dikasih kepada orang lain.

"Kenapa kamu berikan uang tersebut, kenapa tidak kamu ambil?"

Anak kecil penjaja kue tersenyum lugu menjawab,
"Saya sudah berjanji sama ibu di rumah ingin menjualkan kue buatan ibu, bukan jadi pengemis, dan saya akan bangga pulang ke rumah bertemu ibu kalau kue buatan ibu terjual habis. Dan uang yang saya berikan kepada ibu hasil usaha kerja keras saya. Ibu saya tidak suka saya jadi pengemis".

Pemuda tadi jadi terkagum dengan kata-kata yang diucapkan anak kecil penjaja kue yang masih sangat kecil buat ukuran seorang anak yang sudah punya etos kerja bahwa "kerja itu adalah sebuah kehormatan", kalau dia tidak sukses bekerja menjajakan kue, ia berpikir kehormatan kerja di hadapan ibunya mempunyai nilai yang kurang.

Dan suatu pantangan bagi ibunya, anaknya menjadi pengemis.

Ia ingin setiap ia pulang kerumah ibu tersenyum menyambut kedatangannya dan senyuman bunda yang tulus ia balas dengan kerja yang terbaik dan menghasilkan uang.

Kemudian pemuda tadi memborong semua kue yang dijajakan lelaki kecil, bukan karena ia kasihan, bukan karena ia lapar tapi karena prinsip yang dimiliki oleh anak kecil itu "kerja adalah sebuah kehormatan" ia akan ~ mendapatkan uang kalau ia sudah bekerja dengan baik. ~

Semoga cerita di atas bisa menyadarkan kita tentang arti pentingnya kerja.

Bukan sekadar untuk uang semata.

Jangan sampai mata kita menjadi "hijau" karena uang sampai akhirnya melupakan apa arti pentingnya kebanggaan profesi yang kita miliki.

Sekecil apapun profesi itu, kalo kita kerjakan dengan sungguh-sungguh, pastilah akan berarti besar.Good Luck:)

06 April 2010

Madu

Dahulu kala di sebuah kerajaan antahbrantah, seorang Raja akan mengadakan sebuah pesta.

Pesta itu diadakan untuk memperingati kemakmuran negerinya.

"Semua rakyatku, kalian semua aku undang ke pestaku. Syaratnya cuma setiap keluarga membawa 1 sendok madu.

Madu itu akan aku kumpulkan di sebuah gentong besar ini.

Ini untuk membutikan bahwa kita kaya akan madu" titah Raja.

Negeri itu memang terkenal dengan madunya. Para musafir menyebutnya surga madu.

Dan keesok harinya semua rakyatnya datang dengan membawa 1 sendok yang berisi sebuah cairan.

Setelah semua cairan yang dibawa masing-masing keluarga dikumpulkan di sebuah gentong dan gentong itu ditutup.

Besoknya setelah gentongnya dibuka ternyata hampir semua isinya adalah air.

Mengapa ini terjadi apakah ada tindakan sabotase?

Selidik punya selidik ternyata sebagian besar rakyatnya hanya membawa sesendok air.

Masing-masing keluarga berpikir jika hanya satu sendok air pasti tidak ketahuan. Dan pikiran hampir sebagian bear rakyatnya sama.


NB: Jika kita mulai berbuat kecurangan maka orang lain juga akan berbuat yang sama. Mereka pasti bilang kalau kamu boleh kenapa aku tidak?????

03 April 2010

You are my sunshine, my only sunshine, you make me happy.. when skies are grey..

Seorang ibu muda, Karen namanya, sedang mengandung bayinya yang ke dua.

Sebagaimana layaknya para ibu, Karen memberitahu Michael anaknya yg pertama yg baru berusia 3 tahun bagi kehadiran adik bayinya.

Michael senang sekali akan punya adik. Kerap kali ia menempelkan telinganya diperut ibunya.

Dan karena Michael suka bernyanyi, ia pun sering menyanyi bagi adiknya yg masih diperut ibunya itu.

Nampaknya Michael amat sayang sama adiknya yang belum lahir itu.

Tiba saatnya bagi Karen untuk melahirkan.

Tapi sungguh di luar dugaan,terjadi komplikasi serius. Baru setelah perjuangan berjam-jam adik Michael dilahirkan.

Seorang bayi putri yang cantik, sayang kondisinya begitu buruk sehingga dokter yang merawat dengan sedih berterus terang kepada Karen ;"Bersiaplah jika sesuatu yang tidak kita inginkan terjadi".

Karen dan suaminya berusaha menerima keadaan dengan sabar dan hanya bisa pasrah kepada yang Kuasa.

Mereka bahkan sudah menyiapkan acara penguburan buat putrinya sewaktu-waktu dipanggil Tuhan.

Lain halnya dengan kakaknya Michael, sejak adiknya dirawat di ICU ia merengek terus!
"Mami,... aku mau nyanyi buat adik kecil!"

Ibunya kurang tanggap. "Mami, ....aku pengen nyanyi!"

Karen terlalu larut dalam kesedihan dan kekuatirannya.

"Mami, ....aku kepengen nyanyi!" Ini berulang kali diminta Michael bahkan sambil meraung menangis.

Karen tetap menganggap rengekan Michael rengekan anak kecil.

Lagi pula ICU adalah daerah terlarang bagi anak-anak.

Baru ketika harapan menipis, sang ibu mau mendengarkan Michael.

Baik, setidaknya biar Michael melihat adiknya untuk yang terakhir kalinya. Mumpung
adiknya masih hidup!

Ia dicegat oleh suster didepan pintu kamar ICU. Anak kecil dilarang masuk!

Karen ragu-ragu. Tapi, suster.... suster tak mau tahu; ini peraturan! Anak kecil dilarang dibawa masuk!

Karen menatap tajam suster itu, lalu katanya:
"Suster, sebelum menyanyi buat adiknya, Michael tidak akan kubawa pergi! Mungkin ini yang terakhir kalinya bagi Michael melihat adiknya!"

Suster terdiam menatap Michael dan berkata, "Tapi tidak boleh lebih dari lima menit!"

Demikianlah kemudian Michael dibungkus dengan pakaian khusus lalu dibawa masuk ke ruang ICU.

Ia didekatkan pada adiknya yang sedang tergolek dalam sakratul maut.

Michael menatap lekat adiknya...... lalu dari mulutnya yang begitu kecil mungil keluarlah suara nyanyian yang nyaring :

'......You are my sunshine, my only sunshine, you make me happy when skies are grey...."

Ajaib! Si Adik langsung memberi respon. Seolah ia mendengar nyanyian dari kakaknya.

"You never know, dear, How much I love you. Please don't take my sunshine away."

Denyut nadinya menjadi lebih teratur. Karen dengan haru melihat dan menatapnya dengan tajam dan terus,....terus Michael! "Teruskan sayang!" bisik ibunya....

"The other night, dear, as I laid sleeping, I dream, I held you in my hands....."

Dan......Sang adikpun meregang, seolah menghela napas panjang. Pernapasannya lalu menjadi teratur........

"I'll always love you and make you happy, if you will only stay the same......."

Sang adik kelihatan begitu tenang .... sangat tenang.

"Lagi sayang!" bujuk ibunya sambil mencucurkan air matanya.

Michael terus bernyanyi dan.... adiknya kelihatan semakin tenang, relax dan damai....... lalu tertidur lelap.

Suster yg tadi nya melarang untuk masuk, kini ikut terisak-isak menyaksikan apa yg telah terjadi atas diri adik Michael dan kejadian yang baru saja ia saksikan sendiri.

Hari berikutnya, satu hari kemudian si adik bayi sudah diperbolehkan pulang.

Para tenaga medis tak habis pikir atas kejadian yg menimpa pasien yg satu ini.

Mereka hanya bisa menyebutnya sebagai sebuah therapy ajaib, dan Karen juga suaminya melihatnya sebagai Mujizat Kasih Ilahi yang luar biasa,sungguh amat luar biasa!

Tak bisa mengungkapkan dengan kata-kata. Bagi sang adik, kehadiran Michael berarti soal hidup dan mati.

Benar bahwa memang Kasih Ilahi yg menolongnya.

Dan ingat Kasih Ilahipun membutuhkan mulut kecil si Michael untuk mengatakan:

"How much I love you".

Dan ternyata Kasih Ilahi membutuhkan pula hati polos seorang anak kecil
untuk memberi kehidupan.

Itulah kehendak Tuhan, tidak ada yang mustahil bagiNYA bila IA menghendaki terjadi.

Nyanyian tulus membawa mukjizat.

HAPPY EASTER..

God our Father, by raising Christ your Son
you conquered the power of death and opened for us the way to eternal life.

Let our celebration today raise us up and renew our lives by the Spirit that is within us.

Grant this through our Lord Jesus Christ, your Son, who lives and reigns with you and the Holy Spirit, one God, for ever and ever. Amen.