Pages

Subscribe:

28 Februari 2009

Kehidupan Di India

Mungkin anda pernah berpikir, hidup ini kayaknya cuma nambahin kesulitan-kesulitan aja!

'Kerja menyebalkan', 'hidup tak berguna', dan nggak ada sesuatu yang beres!! banyak masalah.

Suatu saat saya membaca sebuah artikel kisah nyata tentang perjalanan seseorang di India.

Dalam artikel itu disebutkan bahwa seseorang, walau ia mempunyai 2 pekerjaan dan berpenghasilan sangat minim setiap bulannya, namun ia tetap merasa bahagia dan senantiasa bersukacita.

Saya pun jadi bingung, bagaimana bisa ia bersukacita selalu dengan gajinya yang minim itu untuk menyokong kedua orang tuanya, mertuanya, istrinya, 2 putrinya, ditambah lagi tagihan-tagihan rumah tangga yang numpuk!!!

Memang sebelumnya terasa berat, sampai akhirnya ia mengalami suatu kejadian yang ia alami di India. Hal ini dialaminya saat ia sedang berada dalam situasi yang berat.

Setelah banyak kemunduran yang ia alami itu, ia memutuskan untuk menarik nafas sejenak dan mengikuti tur ke India.

Ia mengatakan bahwa di India, ia melihat tepat di depan matanya sendiri bagaimana seorang ibu MEMOTONG tangan kanan anaknya sendiri dengan sebuah golok!!

Keputusasaan dalam mata sang ibu, jeritan kesakitan dari seorang anak yang tidak berdosa yang saat itu masih berumur 4 tahun!!, terus menghantuinya sampai sekarang.

Anda mungkin sekarang bertanya-tanya, kenapa ibu itu begitu tega melakukan hal itu?

Apa anaknya itu 'so naughty' atau tangannya itu terkena suatu penyakit sampai harus dipotong?

Ternyata tidak!!!

Semua itu dilakukan sang ibu hanya agar anaknya dapat.. MENGEMIS ...!!

Ibu itu sengaja menyebab kan anaknya cacat agar dikasihani orang-orang saat mengemis di jalanan !! Dia benar-benar tidak dapat menerima hal ini, tetapi ini adalah KENYATAAN!!

Setelah itu ketika ia sedang berjalan-jalan sambil memakan sepotong roti, ia tidak sengaja menjatuhkan potongan kecil dari roti yang ia makan itu ke tanah.

Kemudian dalam sekejap mata, segerombolan anak kira-kira 6 orang anak sudah mengerubungi potongan kecil dari roti yang sudah kotor itu... mereka berebutan untuk memakannya!! (suatu reaksi yang alami dari kelaparan).

Terkejut dengan apa yang baru saja ia alami, kemudian dia menyuruh guidenya untuk mengantarkannya ke toko roti terdekat. Ia menemukan 2 toko roti dan kemudian membeli semua roti yang ada di kedua toko itu! Pemilik toko sampai kebingungan, tetapi ia bersedia menjual semua rotinya.

Kurang dari $100 dihabiskan untuk memperoleh 400 potong roti (jadi tidak sampai $0,25 / potong) dan ia juga menghabiskan kurang lebih $100 lagi untuk membeli barang keperluan sehari-hari.

Kemudian ia pun berangkat kembali ke jalan yang tadi dengan membawa satu truk yang dipenuhi dengan roti dan barang-barang keperluan sehari-hari kepada anak-anak (yang kebanyakan CACAT) dan beberapa orang-orang dewasa disitu! Ia pun mendapatkan imbalan yang sungguh tak ternilai harganya, yaitu kegembiraan dan rasa hormat dari orang-orang yang kurang beruntung ini!!

Untuk pertama kalinya dalam hidupnya, ia merasa heran bagaimana seseorang bisa melepaskan kehormatan dirinya hanya untuk sepotong roti yang tidak sampai $0,25!!

Ia mulai bertanya-tanya pada dirinya sendiri, betapa beruntungnya ia masih mempunyai tubuh yang sempurna, pekerjaan yang baik, juga keluarga yang hangat.

Juga untuk setiap kesempatan dimana ia masih dapat berkomentar mana makanan yang enak, mempunyai kesempatan untuk berpakaian rapi, punya begitu banyak hal dimana orang-orang yang ada di hadapannya ini AMAT KEKURANGAN!!

Setelah membaca artikel tadi, sekarang saya pun mulai berpikir seperti itu juga!

Sebenarnya, apakah hidup saya ini sedemikian buruknya? TIDAK, sebenarnya tidak buruk sama sekali!!

Nah, bagaimana dengan anda? Mungkin di waktu lain saat anda mulai berpikir seperti saya, cobalah ingat kembali tentang seorang anak kecil yang HARUS KEHILANGAN sebelah tangannya hanya untuk mengemis di pinggir jalan..!!

Saudara, banyak hal yang sudah kita alami dalam menjalani kehidupan kita selama ini, sudahkah kita BERSYUKUR???

Apakah kita mengeluh saja dan selalu merasa tidak puas dengan apa yang sudah kita miliki?

PS: Kita tidak akan pernah merasa cukup bila kita terus membandingkan diri dengan orang yang "lebih" dari kita. Bersyukurlah atas apa yang sudah Tuhan berikan bagi kita

10 komentar:

  1. apa yg dicipta oleh NYA,jangan sampai dirusak oleh ambisi seseorang.Sebab hasilnya kehancuran.
    semua talenta pada diri kita hendaklah kita kembangkan untuk kebahagiaan sesama.

    BalasHapus
  2. setelah kita bisa hidup dalam rasa syukur, kita baru akan merasakan banyak kebahagian.

    sesungguhnya hidup kita sudah sangat distimewakan Tuhan, jangan mengeluh lagi..

    Terimakasih buat renungan indah ini.

    GBU+family :)

    BalasHapus
  3. Ada hal-hal dalam hidup yang tak bisa kita kendalikan seturut kehendak kita, seperti kelahiran & kematian.
    Takdir telah ditentukan atas hidup kita, namun tetap tersedia banyak pilihan untuk kita menjalaninya.
    Apa yang terbuka bagi nasib ialah apa yang kita pilih untuk kita lakukan sepanjang perjalanan itu.
    Memang kita tak dapat mencederai keabadian,
    Namun kita dapat melawan nasib.
    Takdir tidak untuk diratapi tetapi perjalanan hidup harus tetap & akan selalu dihargai.
    Menghargai kehidupan……….

    *****tomyarjunanto*****

    BalasHapus
  4. MAS Tomy ,trima kasih pencerahannya.

    Mari
    kita syukuri apa yg kita terima saat ini.

    BalasHapus
  5. wah, rupanya kemiskinan dan kelaparan telah membuat dia gelap mata ...

    BalasHapus
  6. Eyang Kakung,
    BERSYUKUR bukan hanya dalam bentuk mensyukuri atas KESEMPURNAAN, Besarnya GAJI, REJEKI yg kita terima dengan ucapan " NDREMIMIL "...Alkhamdulillah Tuhan, hari telah Engkau beri rejeki banyak pada hambamu ini.
    Melainkan BERSYUKUR dalam AKSI, TINDAKAN dan PERBUATAN untuk menerapkan SALAM kepada sesama makhluk. Bukantah begitu Eyang...???

    BalasHapus
  7. Memang betul Kangmas Santri Gundhul.
    Dalam hidup,kita tak boleh menyerah dan "nyadhong lumahing asta ".Kita harus bekerja keras dan bersyukur atas semua anugerah Allah yang kita terima.

    BalasHapus
  8. Sbuah prenungan, btapa trkadang manusia nekad mngambil jalan pintas utk mngejar nikmat Tuhan, yg trkadang nikmat itu tak diperoleh tp justru mrugikan bagi dirinya. Skiranya si ibu dpt brpikir jauh k dpn, kelak pd masa rentanya si anak tak dpt mrawat si ibu krn cacat. Smoga aq trmasuk hamba yg slalu mnsyukuri apa yg tlh Tuhan beri dan mempergunakannya dgn sbaik2nya.

    BalasHapus
  9. Yang penting hidup harus selalu disyukuri.
    Tunjukkan karya nyata demi keluarga dan sesama.

    BalasHapus
  10. wui ngeri juga ya yang....
    jadi Indonesia sebenarnya baik2 aja dong! masih bisa makan beras walaupun jatah BLT nah India parah banget ..
    maksih yang artikelnya bagus lagi buat kita semakin sederhana saja...

    BalasHapus