Pages

Subscribe:

29 April 2012

Buta

Ada sebuah cerita orang yang selalu berbuat kebajikan, mereka turun temurun selalu melakukan kebajikan. 

Pada suatu hari sapi hitam di rumah mereka tiba-tiba melahirkan anak sapi yang berwarna putih, dia sangat heran, lalu bertanya kepada seorang bijak, dan dikatakan kepadanya bahwa semua ini adalah keberuntungan.

Tetapi tidak sampai setahun kemudian, mata orang itu tiba-tiba menjadi buta.  Pada saat ini, lembu hitam mereka kembali melahirkan anak lembu berwarna putih, dia lalu menyuruh anaknya pergi bertanya lagi kepada orang bijak kenapa bisa begitu?

Anaknya lalu berkata, "kenapa harus bertanya lagi, toh tahun lalu  bertanya ternyata bapak malah menjadi buta, ngak usah bertanya lagi lah". 

Tetapi bapaknya berkata, “Perkataan orang bijak pasti ada artinya, kita tidak tahu akibatnya, harus bertanya sekali lagi.” 

Akhirnya anaknya pergi bertanya kepada orang bijak itu, dan beliau tetap berkata: “keberuntungan”. 
Orang bijak itu juga menganjurkan anak tersebut pergi bersembahyang kepada Tuhan. 

Anak ini menyampaikan pesan orang bijak itu kepada ayahnya, danAyahnya berkata, “Lakukan seperti yang dikatakan orang bijak itu .” Setahun kemudian, anak ini matanya menjadi buta.

Tidak berapa lama kemudian kerajaan tempat mereka tinggal diserang musuh, tidak ada yang boleh keluar masuk dari pintu gerbang, oleh sebab itu pasokan bahan makanan terputus, terjadi bencana kelaparan. 

Seluruh lelaki dari kerajaan itu diwajibkan masuk militer, karena tidak berpengalaman dan jumlah musuh lebih banyak, lebih dari setengah dari mereka yang maju perang, tewas di pertempuran. Sedangkan lelaki buta beserta anaknya karena mereka berdua buta tidak diwajibkan masuk militer.

Setelah perang selesai, mata ayah dan anak tersebut setelah diobati ternyata bisa melihat lagi.

Walaupun di mata masyarakat mereka berdua ayah dan anak sama-sama menjadi buta adalah sebuah kejadian yang tragis, tetapi karena kebutaan, mereka dapat terhindar dari terbunuh akibat peperangan, orang yang selalu berbuat kebajikan akhirnya mendapat balasan yang baik.

26 April 2012

Kaki Gajah

Ada 2 orang Si Andi dan Si Budi menderita penyakit yang sama yaitu salah satu kaki mereka menderita penyakit kaki gajah, Walaupun tidak terasa sakit, tetapi membuat gerakan mereka terganggu. 

Pada suatu hari karena ada urusan si Andi pergi ke luar kota dan dia tersesat di tengah jalan, disekeliling daerah itu tidak ada tempat tinggal penduduk, hanya terdiri dari hutan, apa boleh buat hari sudah malam dia terpaksa menginap di hutan ini, dia melihat ada sebuah pohon yang besar dan berpikir pohon ini dapat melindunginya jika hujan, maka dia tidur dibawah pohon besar ini.

Ketika dia tertidur dia merasa ada beberapa orang yang berjalan kearahnya memperhatikannya dan berkata, “Orang ini hanya sebelah kakinya yang memakai sepatu, sehingga gerakannya tidak bebas, coba kita bantu dia untuk melepaskan sepatu tersebut.” Si Andi merasa ada orang yang menarik sebelah kakinya yang berpenyakit kaki gajah dengan sekuat tenaga. 

Keesokan harinya ketika dia bangun dan melihat, kakinya yang berpenyakit kaki gajah telah sembuh. Pada saat ini dia mengerti semalam ketika dia tertidur ada Tuhan yang sedang menolongnya sehingga penyakit kaki gajahnya sembuh. Dengan gembira si Andi pulang ke rumahnya.

Keesokan harinya, si Budi yang menderita penyakit yang sama dengan si Andi mendengar penyakit si Andi telah sembuh, lalu dia datang ke rumah si Andi bertanya, lalu si Andi menceritakan kejadian yang menimpanya. 

Si Budi setelah mendengar cerita dari Si Andi lalu datang kehutan tersebut dan bermalam dibawah pohon besar yang sama. Dia berharap supaya dapat sama dengan si Andi penyakitnya bisa sembuh.

Pada malam hari ketika tidur, si Budi mendengar ada sekelompok orang yang lewat dan berhenti didepannya sambil berkata, “Kenapa hari ini kita bertemu lagi dengan seseorang yang hanya sebelah kakinya memakai sepatu, bukankah semalam kita telah membantunya melepaskan sepatunya? Mari kita pakaikan lagi sepatu ini, supaya kakinya bisa seimbang tidak sebelah kaki ringan dan sebelah kakinya berat lagi. “ 

Si Budi didalam tidurnya merasa ada orang yang memakaikan sepatu di sebelah kakinya yang tidak sakit tersebut. 

Keesokan harinya si Budi bangun dan melihat, celaka kakinya yang tidak sakit sekarang menjadi bengkak, akhirnya dengan kedua kakinya menjadi kaki yang berpenyakit kaki gajah sambil dengan sedih menundukkan kepalanya dia pulang kerumahnya. 
____________________________

Niat pikiran yang berbeda, yang seorang meminta sedangkan yang seorang yang tidak meminta dapat menyebabkan hasil yang sangat berbeda.

23 April 2012

Ide Raja

Pada suatu hari, ketika raja sedang rapat dengan para menteri, dia berkata kepada para menteri, “Negera kita dikelilingi oleh beberapa negara yang kuat, setiap tahun kita harus merubah taktik dan memperkuat militer kita, sekarang saya mempunyai sebuah rencana yang luar biasa, yang dapat menyelesaikan masalah ini.”

Seorang menteri  bertanya,”Apa rencana paduka?”

Raja berkata, “Saya akan mendirikan sebuah tembok raksasa yang mengelilingi seluruh perbatasan negara kita, sehingga negara yang lain terpisah dengan negara kita. Maka tidak ada satu negarapun yang bisa menyerang negara kita lagi. Coba kalian pikirkan bukankah ini sebuah ide yang cemerlang dan tak ternilai harganya?”

Menteri itu berkata, “Paduka, ini adalah sebuah proyek besar, apakah rakyat bisa menanggung akibatnya?”

Raja berkata, “Saya tahu, jika membangun tembok itu banyak rakyat yang akan menderita, tetapi untuk jangka panjang hal ini dapat mengurangi peperangan yang dapat menimbulkan petaka dan penderitaan rakyat yang lebih besar. Bukankah hal ini menguntungkan?”

Menteri itu setelah terdiam beberapa saat, dengan serius dan jujur berkata kepada raja, ”Kemarin pagi, ketika terjadi badai salju dan ketika saya akan pergi ke istana, saya melihat di jalanan ada seorang yang berpakaian compang camping dan robek sana-sini terbaring ditengah jalan, kelihatannya dia sudah akan membeku karena kedinginan, tetapi matanya memandang ke langit melagukan pujian kepada Tuhan. Saya sangat heran, lalu bertanya kepada orang tersebut kenapa dia berbuat demikian?, orang itu menjawab, “Tuhan mengkaruniakan badai salju ini sangat menakjubkan, dapat diduga panen gandum tahun depan pasti akan sangat sempurna, orang-orang dapat mengisi perutnya dengan kenyang. Tetapi, bagi saya tahun depan itu terlalu jauh, sekarang saya sudah hampir mati kedinginan!.

Paduka, hamba beranggapan hal ini seperti yang paduka katakan mendirikan tembok raksasa, kehidupan rakyat sekarang sudah cukup menderita, siapa lagi yang bisa memikirkan kemakmuran masa depan? Apakah mereka bisa menunggu sampai tembok raksasa ini selesai dibangun dan siapakah yang bisa menikmati kemakmuran itu?”

Raja terdiam setelah mendengar perkataan menteri itu.
_____________________________
 
Oleh sebab itu ketika kita memikirkan sebuah rencana, harus dipikirkan secara matang, memikirkan keadaan sekarang dan keadaan masa depan, jika tidak rencana yang betapa baikpun mungkin saja hanya sebuah impian saja.

20 April 2012

Teman Setia Pohon

Pada musim semi, sebatang pohon buah daunnya hijau lebat. Pada musim gugur pohon buah ini berbuah, buah terlihat kuning keemasan sangat menggiurkan. Seekor burung jalak terbang ke pohon tersebut, dengan suara keras berteriak memuji pohon tersebut.

“Pohon yang subur, engkau terlihat indah dengan buah-buah pohon ini.” Pohon setelah mendengar pujian tersebut berkata kepada burung jalak, “Teman, tinggallah ditempat saya!.”

Kemudian, seekor burung kenari terbang ke pohon ini, menghadap pohon ini sambil bernyanyi, “Pohon ini sangat hijau, buahnya sangat wangi, sangat bagus.” Pohon berkata kepada burung kenari ini, “Jika engkau ingin memakan buah, silahkan ambil saja!”

Seekor burung pelatuk terbang ke pohon ini, dia mematuk-matuk disana sini di badan pohon buah, membuat pohon buah sangat kesakitan, sambil menjerit kesakitan berteriak kepada burung pelatuk, burung pelatuk berkata, “Saya melihat di dalam tubuh anda ada seekor ulat, saya ingin mematuknya keluar, jika tidak, maka anda akan sakit. “

Si pohon dengan marah berkata, “Omong kosong, engkau mematuk saya, sengaja ingin membunuh saya,  cepat pergi dari sini!”, burung pelatuk akhirnya terbang pergi.

Tidak berapa lama kemudian, pohon menderita sakit, daunnya berubah kuning kemudian gugur. Akhirnya dahannya juga layu, tidak bisa berbuah lagi. Burung jalak terbang meninggalkannya, burung kenari juga tidak datang bernyanyi lagi. Pada saat ini burung pelatuk terbang lagi kesini, walau bagaimanapun pohon menjerit kesakitan dia tidak peduli, mematuk terus sampai seluruh ulat ditubuh pohon terpatuk habis.

Beberapa waktu kemudian, pohon ini tumbuh kembali, daun-daun hijau mulai terlihat, kemudian berbuah lagi. Pada saat ini, pohon dengan perasaan terharu berkata, “Yang bernyanyi dan memuji anda belum tentu adalah seorang teman, tetapi yang bersedia menunjukkan kekurangan Anda, juga bisa membantu Anda, inilah teman sejati.”

17 April 2012

Kelabang Tamak

Sebenarnya dahulu lipan kakinya hanya empat, dapat berlari dan melompat dengan cepat, setiap hari menangkap serangga sebagai makanannya, walaupun agak susah, tetapi cukup mengenyangkan perutnya.
 
Tetapi ketika dia melihat para serangga kebanyakan mempunyai 6 buah kaki, sedangkan dirinya sendiri hanya mempunyai 4 buah kaki, dia sangat tidak puas. Oleh sebab itu dia berdoa memohon kepada Tuhan, “Tuhan, tolong kasih saya lebih banyak kaki lagi, dengan demikian saya bisa berlari lebih cepat daripada para serangga, bisa melompat lebih jauh, sehingga bisa hidup lebih nyaman lagi.”

Tuhan menambahkan 4 buah kaki lagi untuknya, sekarang dia sudah memiliki 8 buah kaki, setelah memiliki 8 buah kaki dia dapat berlari dengan sangat cepat, melompat lebih jauh, sehingga dia dapat menangkap lebih banyak serangga lagi .

Didalam hatinya lipan berpikir, “Dengan 8 buah kaki saja sudah dapat menambah banyak manfaat kepada saya, jika saya bisa lebih banyak kaki lagi, maka saya akan……”

Oleh sebab itu, siang dan malam dia mulai berdoa lagi memohon kepada Tuhan. Tuhan lalu berkata kepadanya, “8 buah kaki sudah sangat bagus, laba-laba juga mempunyai 8 buah kaki, saya rasa engkau jangan menambah kaki lagi!”

Lipan berkata, “Laba-laba mempunyai 8 buah kaki, tetapi dia bisa membuat sarang, sehingga mendapatkan banyak serangga. Saya walaupun mempunyai 8 buah kaki, tetapi tidak bisa membuat sarang, oleh sebab itu serangga yang dapat saya tangkap jauh lebih sedikit daripada laba-laba, ini tidak adil, saya menginginkan lebih banyak kaki, lebih banyak lebih bagus!”

Akhirnya Tuhan menambah lipan 17 buah kaki lagi, asalnya dia sudah mempunyai 4 buah kaki, jadi sekarang dia memiliki 21 buah kaki. Begitu  banyak kaki, saling menghalangi, menjadi beban berat bagi lipan, sehingga dia tidak bisa berlari dan melompat dengan cepat lagi seperti ketika dia mempunyai 4 buah kaki, dia mulai menyesal, oleh sebab itu dia siang malam berdoa memohon Tuhan hanya memberi dia 4 buah atau 8 buah kaki saja.

Laba-laba setelah mendengar lipan dengan susah payah berdoa memohon kepada Tuhan berkata, “Siapa suruh engkau demikian tamak,  sekarang, engkau menjadi seperti ini, Tuhan juga tidak dapat menolongmu lagi!”

14 April 2012

Payung Tuhan

Ada seseorang yang sedang bernaung dari hujan di emperan toko. 

Dia melihat Tuhan yang sedang memegang sebuah payung lewat. Lalu dia meminta Tuhan mengantarnya pulang. Tuhan berkata, “Saya dibawah siraman hujan, engkau dibawah atap tidak memerlukan payung.” 

Orang ini lalu keluar dari tempat berteduh dan berkata, “Sekarang saya sudah kena hujan, antarlah saya pulang.” 

Tuhan berkata, “Saya ditengah hujan tidak basah karena saya mempunyai payung, engkau akan basah karena engkau tidak mempunyai payung, jangan memohon kepadaku, pergilah cari payung.” Setelah berkata demikian Tuhan menghilang dari tempat itu.
_______________________

Inspirasi dari cerita ini mengatakan kepada kita, ketika diri kita sendiri menghadapi kesulitan, janganlah membabi buta mencari bantuan orang lain. Malahan kita harus dengan sikap dingin memikirkan dimana letak kesalahan masalah tersebut, kemudian mencari solusinya.

Bukankah ada pepatah mengatakan, “manusia harus  bisa membantu dirinya sendiri, orang yang sukses seharusnya menolong dirinya sendiri.” Dengan sederhana dikatakan, seorang yang sukses, tidak terlalu mengharapkan bantuan orang lain, bahkan harus pintar menolong diri sendiri. Malahan orang yang selalu tergantung kepada orang lain, pasti akan kehilangan banyak kesempatan.

Daripada dalam keadaan panik mencari bantuan orang lain, lebih bagus biarkan pikiran tetap tenang, sehingga dapat berpikir dengan jernih. Jangan biarkan pikiran kacau ini mengambang terus, dengan demikian didalam kehidupan ini dapat menemukan jawaban dan jalan keluar dari masalah tersebut.

Seorang yang kuat dan kokoh, mungkin tidak memiliki kemampuan, kekayaan dan kekuasaan, tetapi pasti memiliki sifat gigih tidak tergantung kepada orang, mempunyai banyak pengalaman dan pergaulan dengan masyarakat, dengan begitu bisa mengatasi segala kesulitan.

11 April 2012

Membantu orang sekali, lebih bagus daripada membaca kitab suci selama 10 tahun

Ada seorang bijak yang membawa muridnya turun dari gunung untuk menemui umat yang akan mendermakan makanan, setelah menerima makanan, dalam perjalanan pulang bertemu dengan seorang wanita tua miskin yang sedang sekarat karena kelaparan.

Orang bijak itu memerintahkan muridnya untuk memberikan sebagian makanan dan uang yang mereka terima untuk perempuan tua ini. Pada mulanya muridnya merasa enggan,  namun orang bijak itu lalu menceramahi muridnya,”Hidup mati dan berbuat baik adalah niat pikiran yang timbul sejenak, makanan dan uang itu bagi kita adalah bahan untuk mengisi perut tetapi bagi wanita tua ini hal ini dapat menyelamatkan nyawanya.” 

Muridnya sambil berpikir antara mengerti dan bingung menjawab dengan hormat, “Nasehat guru akan saya ingat seumur hidup saya, dikemudian hari jika saya dapat membangun tempat ibadah ,dapat mengumpulkan uang dan makanan yang banyak saya pasti akan membantu fakir miskin.” orang bijak itu setelah mendengar jawaban muridnya menghela nafas dan mengoyang-goyangkan kepalanya.  

Beberapa tahun kemudian sebelum orang bijak ini meninggal dunia dia menyerahkan sebuah kitab suci ke tangan muridnya, mulutnya berkomat-kamit ingin menyampaikan pesan, tetapi sebelum sempat terucap dia sudah menghembuskan nafas terakhir.

Murid ini  mewarisi tempat ibadah dan menjalankannya dengan sukses, dalam beberapa tahun tempat ibadah kecil dan tua ini telah dibangun menjadi sebuah tempat ibadah yang besar, murid ini selalu berpikir setelah  tempat ibadah selesai dibangun, sesuai dengan nasehat gurunya dia akan membantu para fakir miskin,.

Tetapi setelah tempat ibadah ini selesai dibangun dia masih kurang puas terus mengekspansi, sehingga beberapa puluh tahun telah berlalu dan tempat ibadah ini menjadi sangat megah, karena selama puluhan tahun ini dia sibuk terus membangunnya, oleh sebab itu dia sama sekali tidak pernah membantu orang dan mengabaikan berbuat baik. 

Ketika ia akan menemukan ajalnya, tiba-tiba dia teringat kepada kitab suci yang diberikan gurunya, mengambil kitab suci itu dan membuka didalamnya tertulis seperti nasehat gurunya yang pada saat mudanya belum dipahami arti yang sebenarnya, “Membantu orang sekali, lebih bagus daripada membaca kitab suci selama 10 tahun.”
_____________________________
 
Sebenarnya membantu orang lain tidak usah menunggu sampai diri kita sendiri benar-benar kaya , setiap saat kita bisa membantu orang lain ,  membantu orang lain harus keluar dari hati nurani yang tulus, sedangkan pikiran yang timbul bahwa menunggu kita benar-benar mampu dan kaya baru membantu orang lain, itu hanya alasan untuk menutupi hati yang tidak tulus untuk membantu orang lain.

08 April 2012

Lion and Tiger

Pada suatu ketika, ada dua sahabat baik tinggal bersama di naungan sebuah batu. Kedengarannya aneh, kedua sahabat itu adalah singa dan harimau. Ini adalah kisah tentang persahabatan mereka.

Kedua sahabat baik itu bertemu ketika mereka masih sangat kecil untuk mengetahui perbedaan antara singa dan harimau. Jadi mereka sama sekali tidak berpikir bahwa persahabatan mereka tidak biasa. Selain itu, mereka berada di bagian pegunungan yang damai, dan mungkin karena pengaruh seorang biarawan yang tinggal di hutan dekat pegunungan tersebut. Dia adalah seorang pertapa, yang tinggal jauh dari keramaian orang. 

Untuk beberapa alasan yang tidak diketahui, suatu hari dua sahabat itu terlibat dalam sebuah perdebatan konyol . Harimau berkata, "Semua orang tahu udara dingin datang saat bulan sabit menuju bulan mati!" Singa berkata," Darimana Anda mendengar omong kosong  seperti itu? Semua orang tahu hawa dingin datang ketika bulan sabit menuju bulan purnama!

Perdebatan mereka semakin sengit. Mereka tidak bisa meyakinkan yang lain dan tidak bisa mencapai kesimpulan apapun untuk menyelesaikan perdebatan yang memuncak.Akhirnya merekamemutuskan untuk pergi meminta pendapat biarawan yang ada di hutan, yang pasti akan tahu tentanghal-hal seperti ini. 

Mengunjungi biarawan yang damai, singa dan harimau membungkuk hormat dan mengajukan pertanyaan mereka kepada biarawan. Biarawan yang ramah itu berpikir sejenak dan kemudian memberikan jawabannya. "Dingin dapat terjadi dalam setiap fase bulan, dari bulan mati menuju bulan purnama dan kembali ke bulan mati lagi. Adalah angin yang membawa udara dingin tersebut, apakah angin itu dari barat atau utara atau timur. Oleh karena itu, kedua pendapat Anda berdua benar! Dan tidak ada dari Anda berdua yang dikalahkan oleh yang lain.

Beda pendapat itu biasa. Yang paling penting adalah hidup tanpa konflik, untuk tetap saling bersahabat. Persahabatan adalah hal terbaik dalam segala arti. "

Singa dan harimau mengucapkan terima kasih kepada pertapa bijaksana. Mereka senang masih bisa bersahabat. 
__________________________________

Cuaca bisa datang dan pergi, tetapi persahabatan tetap harus dijaga.

07 April 2012

Selamat Paskah


05 April 2012

Mata Tuhan ada dimana-mana

Dahulu kala ada seorang pelajar, pelajar ini sangat jujur. Pada suatu hari kebetulan di akhirat tingkat 7 memerlukan orang, oleh sebab itu dewa langit mempekerjakan orang ini sebagai pegawai sementara. Oleh sebab itu setiap beberapa hari dia akan turun ke akhirat bekerja. Dia mengerjakan bagian pekerjaan administrasi memeriksa kasus-kasus yang terjadi, tidak perlu menghakimi orang.

Selama memeriksa kasus-kasus yang terjadi, dia melihat kasus yang diciptakan setiap orang berbeda –beda, maka hukuman dan karma yang diterima juga berbeda-beda. Setiap dia melihat ada orang yang dihukum berat dan kejam seperti dihukum diatas gunung pedang dan lain-lain, dia selalu menyuruh anak buahnya menolong orang tersebut, tetapi makin ditolong makin banyak orang yang sama sekali tak tertolong lagi.

Pada suatu hari ketika dia sedang memeriksa buku yang mencatat kasus-kasus yang terjadi, dia melihat nama istrinya berada didalam buku tersebut didalamnya tertulis istrinya mencuri ayam tetangganya, ayam itu beratnya 1 kilo 2 ons, melihat kejadian ini dia melipat lembaran yang mencatat kesalahan istrinya ini, supaya lain kali jika diperlukan lebih gampang mencarinya.

Setelah kembali kedunia ini, dia bertanya kepada istrinya apakah telah mencuri ayam tetangganya? Pada permulaannya istrinya tidak mau mengaku, tetapi setelah dia menceritakan kepada istrinya apa yang dia lihat di akhirat, akhirnya istrinya mengaku, karena ayam tetangganya mencuri makan padi yang dijemurnya, karena marah tanpa sengaja dia telah membunuh ayam tetangganya, karena takut dimarahi tetangganya dia mengubur ayam tersebut, dan menyembunyikan kejadian ini.

Pasangan ini kemudian menggali ayam yang telah ditanam, mengambil timbangan menimbangnya pas 1 kilo 2 ons. Pasangan ini sangat terkejut, akhirnya mereka pergi ke rumah tetangganya sesuai dengan harga pasar mengkompensasi kepada tetangganya sekalian meminta maaf kepada tetangganya.

Beberapa hari kemudian, Pelajar ini pergi lagi ke akhirat, membuka buku kasus, dia melihat lipatan yang dibuat tanda dahulu masih tetap ada, tetapi kasus istrinya telah hilang tanpa jejak.
________________________

Mata Tuhan ada dimana-mana, bahkan kesalahan yang sekecil-kecilnya juga akan dicatat dan menerima hukuman yang setimpal, apalagi kesalahan besar sudah tentu akan menerima balasan yang setimpal.

02 April 2012

Sapi Gemuk

Pada suatu hari ada seekor  singa melihat seekor sapi jantan yang gemuk dan kekar sedang memakan rumput ditepi sungai, didalam hati singa berpikir, “Lihat! Badan yang gemuk dan banyak daging, dan keempat pahanya yang kekar, air liur saya sampai menetes!”
Lalu singa memikirkan sebuah cara untuk menjebak sapi jantan ini. Oleh sebab itu dia lari pulang kerumahnya menyediakan sebuah tombak besi dan sebuah ember besar, memancing sapi jantan masuk ke perangkapnya, dia berharap mencari kesempatan mengalihkan perhatian si sapi  sehingga dengan mudah dia bisa menyantap sapi jantan tersebut.

Setelah mempersiapkan semuanya, singa pergi ketepi sungai berkata kepada sapi jantan, “Tuan sapi, saya ingin mengundang anda bersantap malam di rumahku, saya telah menyediakan sebuah hidangan yang lezat untuk disajikan kepada anda.”

Sapi jantan memandang kepada singa berkata, “Kenapa anda tanpa sebab mengundang saya bersantap malam bersamamu?” Singa dengan tertawa menjawab, “Karena saya ingin berteman dengan anda.” Sapi jantan merasa aneh tetapi tetap menerima undangannya.

Sapi jantan mengikuti singa sampai disebuah gua rumah si singa, singa masuk kedalam gua sedangkan sapi jantan tetapi berdiri dimulut gua dengan teliti melihat keadaan sekelilingnya dan memandang kedalam gua, didalam gua sama sekali tidak ada hidangan lezat seperti yang disebut oleh singa, hanya ada sebuah tungku api yang diatas tunggu ada sebuah ember besar berisi air dan sebuah tombak besi.

Sapi jantan menyadari siasat yang tidak baik, tanpa berkata sepatahpun lalu membalikkan badan meninggalkan tempat itu. Ketika singa menyadari sapi jantan meninggalkannya lalu mengejar dibelakang sapi jantan bertanya kepadanya,” Kenapa tanpa berkata sepatahpun engkau meninggalkan saya?”

Sapi jantan menjawab, “Saya berbuat seperti ini ada sebabnya, karena saya tahu santapan lezat yang engkau maksud bukan untuk menjamu saya,  tetapi engkau bermaksud menjadikan saya sebagai santapan lezatmu.” Setelah berkata demikian sapi jantan dengan cepat meninggalkan singa itu sendirian.
____________________________________
Memang diundang makan seseorang adalah hal yang menggembirakan, tetapi harus dengan teliti melihat keadaan sekelilingnya dan memahami maksud seseorang, untuk menghindari hal yang bisa membahayakan lebih bagus jangan menerima undangan dari orang yang tidak dikenal.