Pages

Subscribe:

26 September 2011

Jadilah singa yang menyisakan makanan untuk orang lain

Ada seseorang melihat ada seekor serigala yang tidak punya kaki.

Walaupun serigala ini tidak mempunyai kaki, tetapi kelihatan serigala ini sangat gemuk dan sehat, kelihatannya dia tidak kekurangan makanan.

Dia merasa sangat heran :”seekor srigala tanpa kaki bagaimana dapat hidup dihutan belantara dan memburu mangsa untuk makanannya?

Kemudian, dia melihat seekor singa menggigit seekor rusa. Dengan sangat rakus dan tergesa-gesa singa ini mengerogoti mangsanya, lalu setelah perutnya kenyang, berlalu dari tempat itu: lalu baru kemudian serigala ini memakan remah-remah daging rusa yang ditinggalkan singa itu, dengan demikian dia mengisi perutnya sampai kenyang.

Keesokan harinya, kejadian ini berulang kembali.

Rupanya setiap hari srigala ini mempertahankan hidupnya dari bekas sisa-sisa makanan singa.

Ketika orang ini melihat kejadian ini, merasa Tuhan sangat adil dan berbelas kasih, terhadap seekor srigala tanpa kaki saja sudah diatur santapan yang dapat mengenyangkan perut setiap hari.

Oleh sebab itu, mulai saat ini orang tersebut tidak mengerjakan pekerjaan apapun lagi, menunggu Tuhan memberi dia makan.

Sesudah beberapa hari berlalu, Tuhan tidak memberi dia sebutir beras, teman dan saudaranya juga tidak datang menanyakan keadaannya, akhirnya dia menjadi kurus kering, pada saat dia merasa sangat lapar.

Suatu saat dia mendengar sebuah suara yang berkata :
”Manusia! Engkau seharusnya seperti seekor singa itu menyisakan makanan untuk orang lain, kenapa harus sama dengan srigala yang tergantung kepada orang lain, menunggu belas kasihan orang lain memakan sisa makanan dari orang lain?

Selagi muda mempunyai tenaga harus bekerja dengan giat mencari makan dan membagi kepada orang lain, jangan hanya bermalas-malas menunggu belas kasihan dari orang lain, orang bijak harus giat bekerja untuk menghidupkan diri sendiri dengan begitu kehidupan yang dijalani akan berarti.

Hanya orang bodoh yang menunggu belas kasihan dan pemberian orang lain untuk kelangsungan hidupnya membuat dia menjadi orang yang tidak berguna dan diremehkan orang lain."

23 September 2011

Anjing, Ayam, dan Rubah

Seekor anjing dan seekor ayam jantan yang berteman akrab, berharap bahwa satu saat mereka akan dapat berkeliling dunia dan menemukan petualangan baru. Sehingga mereka kemudian memutuskan untuk meninggalkan tanah pertanian dan melakukan perjalanan keliling dunia melalului sebuah jalan yang menuju ke hutan.

Kedua sahabat itu berjalan bersama dengan semangat dan tidak bertemu dengan petualangan yang mereka sering bicarakan.

Pada malam hari, ayam jantan, mencari tempat untuk bertengger seperti kebiasaannya, dia melihat sebuah pohon yang berlubang dan dipikirnya pohon tersebut sangat baik untuk dijadikan tempat menginap.

Sang anjing dapat menyelinap ke dalam lubang pohon tersebut dan sang ayam dapat terbang ke atas salah satu dahan pohon tersebut. Keduanya lalu tertidur dengan nyenyak di pohon tersebut.

Disaat fajar mulai menyingsing, ayam jantan tersebut terbangun dan sejenak dia lupa dimana dia berada. Dia mengira dirinya masih di tanah pertanian dimana tugasnya adalah membangunkan seisi rumah pada pagi hari.

Sekarang dengan berdiri diatas jari kakinya, dia mengepakkan sayapnya dan berkokok dengan semangat.

Tetapi bukannya petani yang terbangun mendengar dia berkokok melainkan dia membangunkan seekor rubah yang tidur tidak jauh dari pohon tersebut.

Rubah tersebut dengan cepat melihat ke arah ayam tersebut dan berpikir bahwa dia mendapatkan sarapan pagi yang sangat lezat.

Dengan cepat dia mendekati pohon dimana ayam jantan bertengger, dan berkata dengan sopan:

"Selamat datang di hutan kami, tuanku yang agung. Saya tidak dapat berbicara bagaimana senangnya saya bertemu dengan anda di tempat ini. Saya merasa yakin bahwa kita akan menjadi teman baik."

"Saya merasa tersanjung, tuan yang baik." kata ayam jantan tersebut dengan malu-malu. "Jika kamu memang mau, pergilah ke pintu rumahku di bawah pohon ini, pelayanku akan membiarkan kamu masuk."

Rubah yang sedang lapar itu tidak mencurigai apapun, berjalan ke arah lubang dibawah pohon tersebut seperti yang disuruhkan, dan dalam sekejap mata anjing yang tadinya tidur di dalam lubang pohon itu menyergapnya.

Pesan Moral: Siapa yang akan menipu, akan menerima akibatnya sendiri.

20 September 2011

The Dog and the Shadow

Seekor anjing yang mendapatkan sebuah tulang dari seseorang, berlari-lari pulang ke rumahnya secepat mungkin dengan senang hati.

Ketika dia melewati sebuah jembatan yang sangat kecil, dia menunduk ke bawah dan melihat bayangan dirinya terpantul dari air di bawah jembatan itu.

Anjing yang serakah ini mengira dirinya melihat seekor anjing lain membawa sebuah tulang yang lebih besar dari miliknya.

Bila saja dia berhenti untuk berpikir, dia akan tahu bahwa itu hanyalah bayangannya.

Tetapi anjing itu tidak berpikir apa-apa dan malah menjatuhkan tulang yang dibawanya dan langsung melompat ke dalam sungai.

Anjing serakah tersebut akhirnya dengan susah payah berenang menuju ke tepi sungai.

Saat dia selamat tiba di tepi sungai, dia hanya bisa berdiri termenung dan sedih karena tulang yang dibawanya malah hilang, dia kemudian menyesali apa yang terjadi dan menyadari betapa bodohnya dirinya.


Pesan Moral: Sangatlah tidak bijaksana bila kita memiliki sifat yang serakah