Pages

Subscribe:

30 Desember 2008

Harapan, Iman dan Kasih Sayang

Tidak ada satu hal berharga pun yang bisa kita raih selama kita hidup;
karena itu kita harus ditolong oleh
HARAPAN..

Tidak ada satu hal benar atau indah atau baik yang bisa kita pahami dalam konteks sejarah dengan cepat;
karena itu kita harus ditolong oleh
IMAN..

Tidak ada satu hal yang kita kerjakan, bagaimanapun bajiknya, yang bisa kita selesaikan sendiri;
karena itu kita harus ditolong oleh
KASIH SAYANG..




Aku persembahkan tulisan ini untuk Ulang Tahun anak ku tercinta Maria Ika Rahayu yang ke 36


Semoga Tuhan Selalu Memberkati dan memberikan limpahan rahmat yang tak terhingga selamanya. Amin.

24 Desember 2008

Selamat Natal



Kelahiran-Nya memecahkan gelapnya dunia, membawa damai sejahtera.

Mari bersorak dan bersuka cita, lambungkan pujian dan sembah sujud syukur.



SELAMAT HARI NATAL 2008

22 Desember 2008

By The Time of Mother's Day

"Seorang anak laki-laki kecil bertanya kepada ibunya, "Mengapa engkau menangis?""Karena aku seorang wanita", kata sang ibu kepadanya."Aku tidak mengerti", kata anak itu.

Ibunya hanya memeluknya dan berkata, "Dan kau tak akan pernah mengerti".

Kemudian anak laki-laki itu bertanya kepada ayahnya, "Mengapa ibu suka menangis tanpa alasan?""Semua wanita menangis tanpa alasan", hanya itu yang dapat dikatakan oleh ayahnya.

Anak laki-laki kecil itu pun lalu tumbuh menjadi seorang laki-laki dewasa,tetap ingin tahu mengapa wanita menangis.

Akhirnya ia menghubungi Tuhan, dan ia bertanya,"Tuhan, mengapa wanita begitu mudah menangis?"

Tuhan berkata:"Ketika Aku menciptakan seorang wanita,ia diharuskan untuk menjadi seorang yang istimewa.Aku membuat bahunya cukup kuat untuk menopang dunia;namun, harus cukup lembut untuk memberikan kenyamanan".

"Aku memberikannya kekuatan dari dalam untuk mampu melahirkan anakdan menerima penolakan yang seringkali datang dari anak-anaknya".

"Aku memberinya kekerasan untuk membuatnya tetap tegar ketika orang-orang lain menyerah dan mengasuh keluarganya dengan penderitaan dan kelelahan tanpa mengeluh".

"Aku memberinya kepekaan untuk mencintai anak-anaknya dalam setiap keadaan,ketika anaknya bersikap sangat menyakiti hatinya".

"Aku memberinya kekuatan untuk mendukung suaminya dalam kegagalannya dan melengkapi dengan tulang rusuk suaminya untuk melindungi hatinya".

"Aku memberinya kebijaksanaan untuk mengetahui bahwa seorang suami yang baik takkan pernah menyakiti isterinya, tetapi kadang menguji kekuatannya dan ketetapan hatinya untuk berada disisi suaminya tanpa ragu".

"Dan akhirnya, Aku memberinya air mata untuk diteteskan.Ini adalah khusus miliknya untuk digunakan kapan pun ia butuhkan".

"Kau tahu:Kecantikan seorang wanita bukanlah dari pakaian yang dikenakannya,sosok yang ia tampilkan, atau bagaimana ia menyisir rambutnya"."Kecantikan seorang wanita harus dilihat dari matanya, karena itulah pintu hatinya - tempat dimana cinta itu berada".

Kenapa harus berteriak

Suatu hari sang guru bertanya kepada murid-muridnya,

“Mengapa ketika seseorang sedang marah, ia akan berbicara dengan suara kuat atau berteriak?”

Seorang murid setelah berpikir cukup lama mengangkat tangan dan menjawab,

“Karena saat seperti itu ia telah kehilangan kesabaran, karena itu ia lalu berteriak.”

”Tapi...” sang guru balik bertanya, ”lawan bicaranya justru berada di sampingnya. Mengapa harus berteriak? Apakah ia tidak dapat berbicara secara halus?”

Hampir semua murid memberikan sejumlah alasan yang dikira benar menurut pertimbangan mereka. Namun tak satupun jawaban yang memuaskan.

Sang guru lalu berkata,

”Ketika dua orang sedang berada dalam situasi kemarahan, jarak antara dua hati mereka menjadi amat jauh walaupun secara fisik mereka begitu dekat. Karena itu, untuk mencapai jarak yang demikian, mereka harus berteriak. Namun anehnya, semakin keras mereka berteriak, semakin pula mereka menjadi marah dan dengan sendirinya jarak hati yang ada di antara keduanya pun menjadi lebih jauh lagi. Karena itu, mereka terpaksa berteriak lebih keras lagi.”

Sang guru masih melanjutkan,

”Sebaliknya, apa yang terjadi ketika dua orang saling jatuh cinta? Mereka tak hanya tidak berteriak, namun ketika mereka berbicara, suara yang keluar dari mulut mereka begitu halus dan kecil. Sehalus apapun, keduanya bisa mendengarkan dengan begitu jelas. Mengapa demikian?” sang guru bertanya sambil memperhatikan para muridnya. Mereka nampak berpikir amat dalam namun tak satupun berani memberikan jawaban.

”Karena hati mereka begitu dekat, hati mereka tak berjarak. Pada akhirnya, sepatah katapun tak perlu diucapkan. Sebuah pandangan mata cukup membuat mereka memahami apa yang ingin mereka sampaikan.”

Sang guru masih melanjutkan,

”Ketika anda sedang dilanda kemarahan, janganlah hatimu menciptakan jarak. Lebih lagi hendaknya kamu tidak mengucapkan kata yang mendatangkan jarak di antara kamu. Mungkin disaat itu, tak mengucapkan kata-kata mungkin merupakan cara yang bijaksana. Karena waktu akan membantu anda.”