Pages

Subscribe:

18 Desember 2010

Teratai

Pada sebuah kolam yang tenang, tumbuh sekelompok bunga Teratai yang cantik.

Udara lingkungan sekitar sangat menyejukkan hati. Bunga-bunga Teratai itu selalu bermandikan sinar matahari yang hangat, benar-benar sebuah tempat tinggal yang nyaman dan menyenangkan.

Namun suatu hari, ujung buah Teratai kering tiba-tiba menjatuhkan beberapa biji Teratai ke dasar kolam yang keruh.

Saat itu biji-biji Teratai ini tidak tahu apa yang harus dilakukan, tetapi mereka semua berpikir ingin segera kembali ke atas permukaan air tempat mereka berasal, dikarenakan dasar kolam ini begitu hitam, kotor dan dingin.

Didalam lingkungan baru itu, biji-biji Teratai ini menjadi sangat gugup.

Tepat saat mereka sedang dalam kebingungan, Ibu Teratai menundukkan kepalanya dan berkata, ”Anak-anakku janganlah cemas, asalkan kalian sudah memutuskan keinginan untuk kembali, dengan giat terus tumbuh ke atas, maka tak lama kelak kalian akan kembali ke atas permukaan air yang hangat.”

Setelah itu biji-biji Teratai ini mulai berdebat dalam lumpur kolam.

Permukaan kolam itu begitu tinggi, mereka berpikir rasanya sudah tak mungkin kembali lagi.

Sehingga ada sebagian biji Teratai sudah putus harapan. Bahkan diantaranya sudah terkelabui oleh pemandangan dasar kolam. Mereka melayang-layang ke lain tempat mengikuti aliran arus kolam itu.

Namun ada sebagian biji Teratai yang merasa yakin akan ucapan Ibu Teratai.

Mereka lalu memutuskan untuk tumbuh ke atas.

Terhadap berbagai ucapan sinis biji-biji lain mereka tidak menghiraukannya. Dan tak lama kemudian, mereka benar-benar mulai menancapkan akarnya, lalu tubuh mereka menjadi tinggi menjulang.

Setiap hari mereka terlihat tumbuh dengan cepat, sedangkan bagi mereka yang tidak giat tumbuh ke atas telah tersesat di berbagai sudut kolam.

Tepat saat sinar mentari pagi mulai muncul, sekelompok biji Teratai yang berani dan rajin ini, akhirnya berhasil kembali ke atas permukaan air yang selama ini mereka dambakan.

Terlihat sinar mentari hangat yang dahulu mereka kenal, tersenyum lembut menyambut mereka.

Begitu juga mereka akhirnya dapat bertemu kembali dengan Ibu Teratai yang bersama Teratai-Teratai lainnya, telah sejak dini menantikan kedatangan mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar