Pages

Subscribe:

17 November 2010

Daun untuk si pemalas

Di pinggiran sebuah kota, tampak sebuah gubuk kecil yang kotor.

Disana hanya terdapat dua ruangan sempit. Tampak sang istri sedang menjahit di bawah tenda di depan rumah, sedangkan sang suami hanya duduk - duduk di atas tikar yang sobek.

“Suamiku, pergilah mencari pekerjaan, di rumah sudah hampir tidak ada uang!” pinta sang istri.

“Cari pekerjaan? Itu cara mencari uang yang sangat lama, saya sedang mencari jurus ampuh?” sahut sang suami.

Sang istri kembali berkata, “Kerja seberapa ya dapat seberapa, mana ada jurus ampuh segala? kamu selalu saja membaca buku dari aliran sesat yang tidak karuan itu.”

Tiba-tiba sang suami berteriak dengan gembira,”Eh . .lihat……lihat di buku ini menerangkan bahwa ada daun yang bisa membuat orang menghilang, aku segera pergi mencarinya.”

Sesampainya di hutan dia mulai mencari, “Ini tidak mirip, yang ini juga tidak mirip, ah . .itu dia di atas pohon, ya …yang ini dia dengan gambar di buku sama persis”.

Sang suami pun memanjat pohon tersebut, namun tiba-tiba ada angin kencang meniup daun yang ada di tangannya itu sehingga terbang.

“Celaka, jangan lari, jangan lari”, si suami mencoba meraih daun tersebut, akhirnya daun itu terjatuh ke bawah tercampur dengan daun-daun yang lain, sehingga dia jadi bingung, “Wah bagaimana ini? Ah! lebih baik semua saya bawa pulang saja, nanti di rumah baru di cari satu persatu”.

Maka dia pun membawa semua daun-daun tersebut hingga penuh satu keranjang.

Sesampainya di rumah, dicobanya daun itu satu persatu ditempelkan di wajahnya sambil bertanya pada istrinya, ”Hei, istriku, apakah aku kelihatan ?”

“Kelihatan”, jawab sang istri.

“Sekarang apa masih kelihatan?” tanya si suami lagi.

“Kelihatan”, jawab si istri lagi.

“Kalau begini apa masih kelihatan?” sambil mengganti dengan daun yang lain.

“Masih kelihatan”, sahut sang istri dengan sedikit jengkel.

Sekali lagi sang suami mengganti daun dan ditaruh di wajahnya, sambil bertanya lagi, “Kalau begini apa terlihat?”

Sang istri saking jengkelnya diberi pertanyaan yang sama berulang-ulang, maka menjawab seenaknya, ”Tidak kelihatan, tidak kelihatan.”

Sang suami berteriak dengan gembiranya, “Ha..ha..sungguh bagus, dengan daun ini kita akan segera jadi kaya.”

Maka pergilah sang suami ke pasar, sampai di depan penjual perhiasan, dia menaruh daun tersebut di depan mukanya dan berkata, ”Tidak terlihat, tidak terlihat”, sambil mengambil sebuah gelang emas.

Namun alangkah kagetnya, ketika sang penjual perhiasan berteriak sambil menyeret tangannya, “Hei pencuri! apa yang kamu lakukan, ayo kita ke kantor polisi.”

Massa pun berusaha memukulnya, si suami yang malas itu dengan wajah babak belur berteriak dengan bingung, “Ke… kkenn . . kenapa bisa jadi begini?”

1 komentar:

  1. # BERANI HIDUP HARUS BERANI MENGHADAPI MASALAH .#bukan hanya mengharapkan durian jatuh,tetapi harus bekerja ,mencucurkan keringat agar memperoleh hasil.

    BalasHapus