Pages

Subscribe:

19 Juli 2010

Ember

Dua buah ember di tepi sebuah sungai.

Tak dapat dipastikan sudah berapa banyak air yang telah mengisi kedua ember itu.

Namun selalu saja kedua ember tersebut pada akhirnya harus menjadi kosong dan akan dibawa lagi ke tepi sungai ini untuk diisi air.

“Engkau nampak murung kurang bergembira hari ini. Apa gerangan yang telah menggerogoti batinmu?” Tanya satu di antaranya kepada ember yang lain yang berada di sampingnya.

“Oh nasib...nasib!! Sungguh suatu pekerjaan yang sia-sia tanpa arti. Setiap hari saya selalu mengulangi pekerjaan yang sama, yakni datang ke sungai ini untuk diisi dengan air hingga penuh. Namun setelah itu saya akan menjadi kosong lagi dan harus datang lagi ke tempat ini. Sungguh membosankan!!” keluh ember yang ditanya.

“Oh...begitu!!” Sahut ember yang pertama.

“Tapi aku tak pernah berpikir demikian. Sebaliknya, setiap kali setelah tiba di tepi sungai ini, saya akan selalu dengan penuh gembira berkata; dalam kehampaan aku datang, namun dalam kelimpahan aku meninggalkan tempat ini. Sungguh suatu kebahagiaan yang luar biasa !!¨

2 komentar:

  1. .....sadarilah....,Hidup semakin berkualitas bila ada dorongan/dukungan dan diberi kepercayaan.
    Menekankan kekurangannya,mematok target di luar batas kemampuannya membuat orang merasa tidak berdaya.Syukuri hidup Anda dengan penuh Iman-Harapan dan Kasih.

    BalasHapus
  2. ....Kemampuan dan kemauan untuk berkembang serta berbuat yang terbaik akan menentukan nasib hidup seseorang....
    Renungkanlah.."Akulah kebangkitan dan hidup"

    BalasHapus