Kemarau panjang melanda sebuah desa, air menjadi barang yang sangat susah dicari.
Pemimpin desa mengumpulkan semua warganya untuk membahas cara mengatasi masalah ini.
Katanya :"Wargaku sekalian, saya mendengar informasi bahwa desa tetangga sudah turun hujan sejak minggu kemarin. Setelah saya selidiki ternyata mereka berdoa dan beriman kepada Tuhan dan membayangkan mereka sudah mendapatkannya. Karena itu saya minta kita semua warga disini juga melakukan hal yang sama. Baiklah besuk pagi-pagi benar kita berkumpul lagi di tempat ini untuk menyambut turunnya hujan."
Setelah itu semua warga pulang dan berdoa malam itu.
Pagi-pagi benar semua warga sudah kembali berkumpul. Mereka menunggu sampai siang hari dan hujanpun tidak turun.
Kemudian Pemimpin desa bertanya pada semua warga "Apakah mereka sungguh sudah berdoa, beriman dan membayangkan mereka sudah menerimanya ?".
Mereka semua menjawab sudah melakukannya.
Lalu kata pemimpin desa "Benar, kalian memang berdoa, beiman dan membayangkan sudah mendapatkannya... tapi tindakan nyata dari imanmu tidak ada !"
"Kalian berdoa, beriman dan membayangkan hujan turun deras hari ini, tetapi kenapa tidak ada seorang wargapun yang berkumpul disini membawa payung agar nanti pulang tidak kehujanan ?"
Cerita ini menunjukkan bahwa banyak manusia yang berdoa dan memohon tapi mereka sendiri tidak yakin bahwa doa mereka akan terkabul..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Turun hujan lambang turunnya rezeki dan berkah yang melimpah [Imlek=Sin Tjia,tradisi perayaan petani]
BalasHapusbukan orang yang berteriak " TUHAN_TUHAN "yang akan masuk sorga,tetapi orang yang"MELAKSANAKAN PERINTAHKU"itulah yang berkenan pada Allah.
BalasHapusIngatlah IMAN TANPA PERBUATAN ADALAH MATI.
gong xi fa chai...
BalasHapusxie2 ie cing lai khan...
-wong-
kamsia....kamsia...wong 168,semoga kesehatan dan rezeki melimpah pada keluarga anda.
BalasHapusYang Kung,kadospundi kabaripun? Wah Surabaya wekdal punika jawah, meh kemawon toya mlebet griya.Menapa Kediri inggih jawah deres?Sugeng warsa enggal imlek, mugi-mugi manggiha ing karahayon,salam.
BalasHapusSugeng pepanggihan malih dimas Mawaradi,sibuk terus nggih kok dangu mboten pinarak?Kediri inggih jawah nanging mboten saben dinten-deres nanging 2 jam sampun asat.Mugi2 kemawon Surabaya jawah rezeki.
BalasHapussalam rahayu.