Pages

Subscribe:

17 Juni 2009

Keledai

Suatu hari keledai milik seorang petani jatuh ke dalam sumur.

Hewan itu menangis dengan memilukan selama berjam-jam, sementara si petani memikirkan apa yang harus dilakukannya.

Akhirnya, Ia memutuskan bahwa hewan itu sudah tua dan sumur juga perlu ditimbun (ditutup - karena berbahaya); jadi tidak berguna untuk menolong si keledai.

Ia mengajak tetangga-tetangganya untuk datang membantunya. Mereka membawa sekop dan mulai menyekop tanah ke dalam sumur.

Pada mulanya, ketika si keledai menyadari apa yang sedang terjadi, ia menangis penuh kengerian.

Tetapi kemudian, semua orang takjub, karena si keledai menjadi diam. Setelah beberapa sekop tanah lagi dituangkan ke dalam sumur, si petani melihat ke dalam sumur dan tercengang karena apa yang dilihatnya.

Walaupun punggungnya terus ditimpa oleh bersekop-sekop tanah dan kotoran, si keledai melakukan sesuatu yang menakjubkan.

Ia mengguncang-guncangkan badannya agar tanah yang menimpa punggungnya turun ke bawah, lalu menaiki tanah itu.

Sementara tetangga-tetangga si petani terus menuangkan tanah kotor ke atas punggung hewan itu, si keledai terus juga menguncangkan badannya dan melangkah naik.

Segera saja, semua orang terpesona ketika si keledai meloncati tepi sumur dan melarikan diri !

Kehidupan terus saja menuangkan tanah dan kotoran kepadamu, segala macam tanah dan kotoran.

Cara untuk keluar dari 'sumur' (kesedihan, masalah, dsb) adalah dengan menguncangkan segala tanah dan kotoran dari diri kita (pikiran, dan hati kita) dan melangkah naik dari 'sumur' dengan menggunakan hal-hal tersebut sebagai pijakan.

Setiap masalah-masalah kita merupakan satu batu pijakan untuk melangkah.

Kita dapat keluar dari 'sumur' yang terdalam dengan terus berjuang, jangan pernah menyerah !

"Entah ini adalah waktu kita yang terbaik atau waktu kita yang terburuk, inilah satu-satunya waktu yang kita miliki saat ini !"

Guncangkanlah hal negatif yang menimpa dan melangkahlah naik !!!

Ingatlah aturan sederhana tentang Kebahagiaan :

Bebaskan dirimu dari kebencian
Bebaskanlah pikiranmu dari kecemasan
Hiduplah sederhana
Berilah lebih banyak
Berharaplah lebih sedikit
Tersenyumlah

13 komentar:

  1. Pertamaaaaaaax.. Keledai.. hehehe.. lebih pintar dari manusia saat ini..
    Salam Sayang

    BalasHapus
  2. ha..ha..ha..,terima kasih Kang Boed kunjungannya.Kadang manusia tak bisa bijak karena keputus asaan.
    Salam rahayu.

    BalasHapus
  3. ternyata keledai itu pinter ya

    BalasHapus
  4. hehehe.. banyal sekali kebaikan keledai dungu yang harus kita tiru..
    Salam Sayang

    BalasHapus
  5. mas Suwung sahabatku,sebenarnya manusia itu lebih pinter daripada keledai,tapi sering sok...pinter tapi keblinger.
    salam rahayu.

    BalasHapus
  6. yah memang begitu adanya..setiap kemauan pasti ada jalan

    BalasHapus
  7. ya begitulah MasTono banyak orang yang tak mau maju dan berusaha keras sebelum terhempas.

    BalasHapus
  8. Hmmm....
    Kisah Keledai telah memberikan AJARAN kepada kita akan perlunya SABAR, NERIMO, NGALAH terhadap segala peristiwa yang menimpanya.

    SABAR ternyata adalah ELMU yang PALING UNGGUL dalam segala situasi dan kondisi.

    Sang Keledaipun ternyata enggan TERPEROSOK dalam lubang yang sama.

    Nuwun Kung, sungguh mencerahkan

    Rahayu

    BalasHapus
  9. Kangmas Santri Gundhul sugeng rawuhipun.

    ya itulah suatu anugerah apabila kita selalu mau tegar dan sabar serta tak ambisius thd sesama dlm menghadapi tantangan kehidupan.

    salam sejati.

    BalasHapus
  10. bukankah harumnya bunga melati hadir karena pupuk kandang yang baunya tidak enak?

    BalasHapus
  11. mas itempoeti sahabatku.
    itulah isi dunia kita,ada baik ada buruk,ada kejujuran ada pula kebohongan,ada siang ada malam,begitu juga ada bau seharum melati namun juga ada bau sebusuk bangkai.Oleh karenanya kita harus selalu menghargai orang lain.
    salam rahayu.

    BalasHapus
  12. yang kakung mohon teus beri pencerahan pada sahabat2 yang kurang mengerti seperti saya ini (keledai) dan makasih yang atas balesan yang berupa wejangan yang sangat bagus buat saya yang perah gagal.
    salam rahayu dan indah yang kakung...
    saya link ya yang kakung

    BalasHapus
  13. Sahabatku Tigaw ,salam kasih untuk anda.

    Kita harus optimis dan melangkah maju.Biarlah anjing menggongong tapi kafilah tetap berlalu.Eyang yakin nanda pasti sukses.
    Silahkan link kata2 saya bila bermanfaat bagi orang lain.

    BalasHapus