Pages

Subscribe:

21 Agustus 2010

Kantong emas ajaib

Nun jauh disana, tinggallah si miskin bersama istrinya di sebuah gubuk.

Karena malas dan hanya suka mengkhayal, kehidupan si miskin tidak pernah berubah.

Suatu pagi, seperti biasanya, si miskin duduk di depan rumah sambil melamun, "Aku sangat ingin jadi kaya!

Sang istri tiba-tiba membuyarkan lamunannya, "Suamiku, tetangga desa sebelah akan menikahkan anaknya, aku pergi membantu, lumayan dapat sedikit uang belanja, beberapa hari lagi aku akan pulang."

Si miskin kembali lagi termenung, melamun.

Tiba-tiba dia dikejutkan lagi oleh sesosok makhluk berjubah hitam, sambil memegang tongkat besar, sang makhluk berkata, "Aku mempunyai sebuah kantong ajaib, bisa membuat kamu menjadi kaya".

Dari jubahnya, makhluk tersebut mengeluarkan sebuah kantong.

Si miskin yang masih belum hilang rasa terkejutnya menyahut, "Sssungguh bisa membuat aku menjadi kaya?"

Makhluk misterius itu berkata, "Kantong ajaib ini selamanya akan menyisakan sebatang emas, tidak akan habis diambil, ketika kamu merasa batang emas telah cukup, maka buanglah kantong ajaib ini ke sungai, barulah kamu boleh membelanjakannya".

Seketika itu juga sang makhluk berubah menjadi asap dan menghilang, hanya tinggal sebuah kantong tergeletak di atas tanah.

Si miskin termenung sesaat, sambil mengamati kantong tersebut, dia berpikir, "Benar atau tidak ya? Apa salahnya dicoba dulu", lalu dia memunggutnya, "Wah! ternyata sungguh batang emas".

Si miskin itu tertawa sangat gembira. Semalaman dia terus menerus mengambil batang emas tersebut. "Sungguh beruntung sekali, akhirnya aku dapat menikmati segala macam makanan yang enak dan mahal, ha ha ha !".

Keesokan harinya, si miskin berjalan ke tepi sungai, bersiap siap melemparkan kantong ajaib. Namun sifat serakah muncul dipikirannya, dia pun berpikir, "Batangan emas sebelumnya masih belum cukup untuk membeli sebuah istana! Tidak boleh, masih belum boleh membuangnya, batang emas harus diambil sehari lagi barulah cukup, besok pagi aku pasti membuangnya".

Lalu si miskin pulang kembali ke rumah, melanjutkan mengambil emas dari kantong ajaib semalaman. Saking asyiknya, diapun tidak merasa lapar maupun haus.

Pagi hari ke 2, si miskin kembali berjalan ke tepi sungai, bersiap-siap melemparkan kantong ajaib.

Namun dia pun berpikir lagi, "Ah, batang-batang emas tersebut apakah cukup untuk seumur hidup? Jika sekarang aku membuangnya ke sungai, nanti pasti akan menyesal, bagaimana ya? Ah, aku menahan lapar sehari lagi saja, besok aku sudah bisa menggunakan emas tersebut. Ha..ha..".

Demikianlah, sehari demi sehari si miskin menunda melemparkan kantong ajaib ke sungai.

Dengan suara lemas dan mata menerawang, si miskin masih berpikir, "Tidak lapar, tidak lapar, sebentar lagi mau makan enak! Sekarang tambah sedikit lagi batangan emas, aku masih ingin mencari pembantu untuk membersihkan istanaku."

Beberapa hari kemudian, sang istri pulang ke rumah.

"Suamiku, aku telah pulang. Bukalah pintu!", setelah lama memanggil, sang suami tak juga membukakan pintu.

Si istri mencoba mendorong pintu, "Kenapa pintu ini tidak bisa terbuka?".

Sang istri tidak bisa membuka pintu karena terhalang oleh batangan emas, dan si miskin telah meninggal kelaparan ditumpukan batang emasnya.

2 komentar:

  1. hadapi hidup dng penuh kedamaian dan syukurilah,karena keserakahan akan membawa kehancuran lahir batin.

    salam damai selalu.

    BalasHapus
  2. "Barang siapa meninggikan diri akan direndahkan "

    Jangan mengharapkan bintang dilangit,berusahalah dan bekerjalah semaksimal anda,pasti tak kan kekurangan.

    mugi Gusti paring rezeki.

    BalasHapus