Pages

Subscribe:

12 Mei 2009

Gubuk yang terbakar

Pada sebuah cerita.

Satu-satunya orang yang selamat dari sebuah kapal yang karam, terapung dan terdampar di sebuah pulau tidak berpenghuni.

Ia berdoa tanpa henti agar Tuhan menyelamatkannya, dan setiap hari ia menatapi horison mencari-cari tanda bantuan, tapi tidak ada tanda-tanda.

Kelelahan, ia akhirnya berhasil membangun sebuah gubuk kecil dari sisa-sisa kayu yang hanyut, sebagai pelindung dirinya.

Ia pun hidup sehari-hari dengan cara-cara primitif yang bisa diingatnya, termasuk menyalakan api dengan batu dan kayu.

Suatu hari, setelah kembali dari mencari makanan, ia tiba kembali di gubuknya dan menemukan gubuknya habis terbakar, dan yang tersisa hanyalah asap yang mengepul dan membumbung tinggi.

Yang terburuk pun sudah terjadi, pikirnya. Segalanya sudah hilang.

Ia tersengat amarah dan kekecewaan. "Tuhan, bagaimana Tuhan bisa tega melakukan ini kepada saya?" serunya.

Pagi berikutnya, ia terbangun oleh suara kapal, yang terlihat mendekati pulau. Ternyata kapal itu datang untuk menyelamatkannya.

Masih terkejut bercampur riang, ia bertanya, "Bagaimana kalian bisa tahu saya ada di sini?"

Para kelasi kapal, sambil membantunya naik menjawab, "Kami melihat tanda asap yang kamu buat!"


Hikmah dari kisah di atas:

Mudah sekali untuk hancur saat segala sesuatunya menjadi buruk.

Janganlah kehilangan hati, karena Tuhan tetap bekerja walaupun di tengah penderitaan dan kesakitan kita.

Ingatlah kali berikut gubuk Anda terbakar dan hancur, mungkin itu adalah tanda asap sebagai kemuliaan Tuhan.

13 komentar:

  1. bukti kalau melihat sesuatu nggak boleh terlalu sempit ya yang kung...
    coba untuk melihat sesuatu lebih jauh...

    BalasHapus
  2. rencana Tuhan tidak bisa kita tebak.

    Terlihat pahit, namun sesungguhnya ada hikmah yang mau dia berikan untuk kita.

    Thanks buat renungan indahnya.

    BalasHapus
  3. yayaya..
    hidup Eling lan Waspodo..
    Eling untuk tetap dalam kesadaran..
    Waspodo sebelum bertindak cermati baik baik adakah makna yang tersembunyi dalam kejadian tersebut..
    Selalu berfikir dua kali sebelum melangkah dan tetap menjaga dalam kesadaran..
    Salam Sayang
    Salam Taklim
    Salam Hormat

    BalasHapus
  4. kadang terlalu mudah untk men-justice sesuatu yg buruk itu seperti sebuah kiamat. padahal, hal2 indah yg tidak terbayangkan sebelumnya, kadang datang justru setelah pengalaman buruk tersebut berlalu. nice story kung :-)

    BalasHapus
  5. salam jumpa para sahabatku,khususnya Kwekliena,gerrilya,KangBoed & Deonald yang telah meramaikan gubugku yg kecil ini.
    DI BALIK SELUBUNG IMAN HANYA ADA SINAR KESATUAN ANTARA MANUSIA DENGAN TUHAN DAN SESAMA.HANYA INILAH BUKTI IMAN YANG BENAR.
    kita harus pasrah dan tak mengeluh pada Nya.

    [: berkah Tuhan selalu menyertai anda sekalian.

    BalasHapus
  6. Memang tidak gampang melihat dibalik sengsara ada hikmah. Salam persahabatan..Pak Yangkung

    BalasHapus
  7. untuk sahabatku Norbert.
    dibalik kesengsaraan pasti ada jalan menuju keberhasilan.Kita harus optimis & kami peduli.
    Thanks kunjungannya.

    BalasHapus
  8. Itulah mengapa manusia diberi akal kali ya kang, agar mau berpikir dengan dua sisi, selalu dua sisi :)

    *kang, makasih yah atas dukungannya di blog masku Harsa Ganapati*

    BalasHapus
  9. Rinduku sahabatku

    Ingatlah selalu,janganlah mudah kehilangan hati,karena Tuhan Maha Kasih.

    salam persahabatan.

    BalasHapus
  10. KUNG....
    Dalam setiap KESUSAHAN selalu ada KEMUDAHAN.
    Permasalahannya adalah seberapa besar kemampuan kita dalam menerima setiap segala bentuk peristiwa yang menimpa DIRI ini.

    Ya..ya...hanya dengan KEBIJAKSANAAN dan KEBAJIKAN serta KESADARAN PENYERAHAN TOTAL kepada Tuhan..bahwa segala yang terjadi merupakan KODRAD dan IRODAT Gusti Kang Murbeng Dumadi dengan penuh KERENDAHAN DIRI.

    Kerendahan diri akan membuat kita pasrah, membuat kita menyerah total kepada Tuhan YME. Pasti Tuhan akan membimbing orang yang menyerah sebulatnya. Menyerah dengan kerendahan diri dan dengan perasaan takut dihadapan-Nya sebagaimana tertulis dalam QS.Al - A’raaf 205. Sehingga dalam penyerahan tadi, pikiran tidak ikut campur di dalamnya dan karenanya penyerahan itu mutlak dan tanpa pamrih, penuh dengan kerinduan dan cinta kasih kepada-Nya yang telah menyayangi dan mengasihi kita tanpa batas.

    Maturnembah nuwun Kung...

    DAMAI DIHATI...DAMAI DIBUMI...

    Salam...Salim...Rahayu...

    BalasHapus
  11. Santri Gundhul sahabatku

    Ya..damai dihati,damai dibumi bagi insani.
    Bahagia keluargaku,bahagia bangsaku.

    salam karaharjan.

    BalasHapus
  12. ........
    pastikan Tuhan mengubah
    indah pada waktunya
    ........


    satu lagu yang selalu menyemangatiku
    Shaloom
    Gusti mberkahi

    BalasHapus
  13. mas Tomy sahabatku....

    DALAM DRAMA KEHIDUPAN ALLAH ADALAH SUTRADARA DI BELAKANG LAYAR
    ......................
    marilah selalu bersyukur kepadanya.
    GBU + family

    BalasHapus