Pages

Subscribe:

21 April 2009

Semangkuk Mie

Pada malam itu, Ana bertengkar dengan ibunya. Karena sangat marah, Ana meninggalkan rumah tanpa membawa apapun. Saat berjalan di suatu jalan, ia baru menyadari bahwa ia sama sekali tidak membawa uang.

Saat menyusuri sebuah jalan, ia melewati sebuah kedai bakmi dan ia mencium harum aromanya. Ia ingin sekali memesan semangkuk bakmi, tetapi ia tidak mempunyai uang.

Pemilik kedai melihat Ana berdiri cukup lama di depan kedainya, lalu berkata "Nona, apakah engkau ingin memesan semangkuk bakmi?"

"Ya, tetapi, aku tdk membawa uang" jawab Ana malu-malu

"Tidak apa-apa, aku akan menraktirmu" jawab si pemilik kedai. "Silahkan duduk, aku akan memasakkan bakmi untukmu."

Tidak lama kemudian, pemilik kedai itu mengantarkan semangkuk bakmi. Ana segera makan beberapa suap, kemudian air matanya mulai berlinang.

"Ada apa nona?" tanya si pemilik kedai.

"Tidak apa-apa" aku hanya terharu jawab Ana sambil mengeringkan air matanya.

"Bahkan, seorang yang baru kukenal pun memberi aku semangkuk bakmi, Tetapi ibuku setelah bertengkar denganku, mengusirku dari rumah dan mengatakan kepadaku agar jangan kembali lagi ke rumah. Kau, seorang yang baru kukenal, tetapi begitu peduli denganku dibandingkan dengan ibu kandungku sendiri" katanya kepada pemilik kedai

Setelah mendengar perkataan Ana, pemilik kedai itu menarik nafas panjang dan berkata "Nona mengapa kau berpikir seperti itu? Renungkanlah hal ini, aku hanya memberimu semangkuk bakmi dan kau begitu terharu. Ibumu telah memasak bakmi dan nasi untukmu saat kau kecil sampai saat ini, mengapa kau tidak berterima kasih kepadanya? Dan kau malah bertengkar dengannya."

Ana, terhenyak mendengar hal tsb. "Mengapa aku tidak berpikir tentang hal tersebut? Untuk semangkuk bakmi dari orang yang baru kukenal, aku begitu berterima kasih, tetapi kepada ibuku yg memasak untukku selama bertahun-tahun, aku bahkan tidak memperlihatkan kepedulianku. Dan hanya karena persoalan sepele, aku bertengkar dengannya.

Ana, segera menghabiskan bakminya, lalu ia menguatkan diri untuk segera pulang ke rumahnya.Saat berjalan ke rumah, ia memikirkan kata-kata yang harus diucapkan pada ibunya.

Begitu sampai di ambang pintu rumah, ia melihat ibunya dengan wajah letih dan cemas.

Ketika bertemu dengan Ana, kalimat pertama yang keluar dari mulutnya adalah "Ana kau sudah pulang, cepat masuklah, aku telah menyiapkan makan malam dan makanlah dahulu sebelum kau tidur, makanan akan menjadi dingin jika kau tidak memakannya sekarang."

Pada saat itu Ana tdk dapat menahan tangisnya dan ia menangis dihadapan ibunya.

Sekali waktu, kita mungkin akan sangat berterima kasih kepada orang lain di sekitar kita karena pertolongan kecil yang diberikan.

Tetapi kepada orang yang sangat dekat dengan kita, terlebih lagi orang tua, kita harus ingat bahwa kita berterima kasih kepada mereka seumur hidup kita.

7 komentar:

  1. saya merinding kung. ah, begitu beruntungnya bisa mampir di blog ini. makasih banyak ya kung :)

    BalasHapus
  2. kadang dari peristiwa yang kecil,kita diingatkan.......,untuk selalu berbakti pada orang tua.Thanks,mas Sibaho sdh sudi mampir.

    BalasHapus
  3. renungan yang indah!

    kadang kita berbuat begitu juga :)

    kasih orang tua memang sepanjang masa, tak berubah oleh apapun dan tak pernah meminta balas, namun kita kadang malah menganggapnya itu hal yang wajar.

    terimakasih, aku telah membaca renungan indah ini :)

    BalasHapus
  4. sahabatku Kweklina,trims kunjungannya.

    marilah kita selalu berbakti pada orangtua kita,karena sorga ada ditelapak kaki ibu.GBU

    BalasHapus
  5. bahkan 'bakmi' yang diberikan oleh ibu tidak akan pernah habis hingga akhir kehidupan kita. nasehat, kata2 bijak, yg diberikan adalah 'bakmi' yg tidak akan pernah habis. benar apa yang dikatakan khalil gibran, kata yang terindah di muka bumi ini adalah "ibu".

    BalasHapus
  6. memang kasih ibu sepanjang jalan,kasih kita hanya sepanjang galah.Kalau inginkan keberhasilan jangan lupakan ibu.Terima kasih ibu yg telah menyusui dan membesarkan daku.
    Bukankah demikian mas deonald ???

    BalasHapus
  7. benar itu om. dan semua orang tak terkecuali, punya kasih itu krn semua orang punya ibu.

    BalasHapus