Pages

Subscribe:

07 Februari 2009

Senyum

Tersenyum, betapa mudahnya hal ini dilakukan. Hanya butuh sedetik untuk merubah bentuk bibir menjadi senyum. Dan hanya butuh tujuh detik mempertahankan sang senyum untuk terlihat sebagai ungkapan ketulusan hati.

Tetapi kenapa hal sederhana ini jarang terlihat? Wajah-wajah di jalan, di angkutan umum, di kantin, di kantor, bahkan di tempat wisata yang seharusnya menjadi kebun senyum, justru terlihat buram. Kerutan-kerutan di wajah menunjukkan betapa berat beban yang harus ditanggung wajah-wajah itu. Banyak wajah yang daerah diantara dua matanya mengkerut. Menyeramkan dan tampak garang. Duh...

Senyum itu sudah hilang dari wajah banyak orang. Entah kenapa senyum – bahkan tawa – yang selalu cerah menghiasi wajah-wajah itu dari kecil, sirna begitu saja. Sekarang, bahkan bukan hanya wajah-wajah tua dan dewasa yang telah kehilangan senyum manis. Wajah para remaja dan anak-anak pun telah ketularan kerutan-kerutan penuh beban itu.

Senyum pada hakikatnya adalah salah satu anugerah indah dari Tuhan Yang Maha Indah. Tuhan sengaja menganugerahkan senyum sebagai bagian dari keindahan manusia. Sayang, anugerah indah ini, tidak banyak ditemui di wajah banyak manusia. Dunia akan jauh lebih indah bila penduduknya gemar tersenyum.

Hidup dan kehidupan manusia pun akan lebih indah dan menenteramkan bila kita menemui banyak senyum di sekeliling kita. Terutama sang senyum dari wajah kita sendiri. Bukankah sangat enak bila kita menerima senyum? Dan bukankah jauh lebih enak bila kita lah yang memberi senyum?

Senyum yang sederhana, mudah dan gratis itu ternyata menyimpan banyak keajaiban. Bentuknya macam-macam. Ada kemudahan, kesehatan, kekayaan, kebaikan, solusi dan sebagainya dari sebuah senyuman.

Sang senyum – lengkungan yang bisa meluruskan banyak hal – adalah hal yang luar biasa. Ia seperti oase di tengah gurun pasir. Ia seperti setetes air jernih dari mata air yang bisa menghilangkan dahaga. Ia seperti udara bagi yang tercekik. Ia seperti sumbangan uang bagi fakir miskin yang dirawat di rumah sakit. Ia seperti mangga muda bagi ibu muda yang sedang ngidam. Ia seperti pinjaman uang bagi yang sedang membutuhkan. Ia juga seperti semangkuk mie instan bagi pengungsi yang kelaparan.

Senyum pada hakikatnya adalah kebutuhan manusia. Siapa yang senang tersenyum membuat jiwa, perasaan, pikiran dan fisiknya terpenuhi salah satu kebutuhannya. Bila manusia tidak senang tersenyum, ada luka di jiwa, rasa dan pikirnya. Sang jiwa yang terluka membuat hidup dipenuhi kegelisahan. Sang rasa yang terluka membuat hidup tidak tenang. Sang pikir yang terluka membuat hidup penuh beban.

Aturan Senyum Tulus

Senyum tulus ada aturannya? Ya, ada. Senyum itu harus 227. Artinya senyum baru terlihat tulus dengan menarik bibir ke kanan 2 cm, ke kiri 2 cm, pertahankan minimal selama 7 detik. Bila kurang dari 7 detik, maka senyum itu akan kehilangan ketulusannya.

Senyum itu lebih sempurna bila dengan aturan harus 127. Angka satu artinya sang senyum harus lah berasal dan bertujuan untuk menyatukan hati. Hati yang memberi dan menerima senyum. Dengan begitu, senyum itu berperan sebagai pengikat dan jembatan antara satu diri dengan diri-diri yang lain. Sedang angka 2 dan 7, maknanya sama dengan aturan 227.

Itulah senyum...

Ia sederhana, tapi dahsyat luar biasa.

Ia kecil, tapi bermakna raksasa.

Ia mudah, tapi sangat berharga.

Karenanya,.... Tersenyum lah

Nikmati keajaiban-keajaiban dalam hidup ini.

Dan...

Bagikanlah keajaiban bagi hidup sesama kita.

Thanks to: Supardi Lee

8 komentar:

  1. Sugeng Dalu Yangkung
    Mugi tansah pinaringan kesehatan, ketentreman, kawilujengan, ugi karahayon. Sampun sak untawis mboten maos wejangan panjenengan ingkang wicakono. Kawula nderek maos seratan ingkang sae punika njih.

    Bahkan, perang besar akan berhenti seketika apabila kedua pihak yg berperang tiba-tiba saling melempar senyuman yg tulus. Dahsyat sekali kekuatan senyum itu, lebih dahsyat dari gempa bumi sekalipun. Andai manusia di bumi ini tak lagi bisa tersenyum, maka dalam hitungan hari bumi akan segera hancur lebur.
    Berkah dalem Gusti Yang..

    salam sejati
    rahayu
    sabdalangit

    BalasHapus
  2. Sugeng dalu Kangmas Sabdalangit

    Matur nuwun panjenengan sampun kersa pinarak wonten gubug reyot kula.
    Ya ,memang dengan melihat senyuman hati kita menjadi sejuk .Yang harus kita waspadai adalah senyuman berbisa yg akan membawa malapetaka.
    salam karaharjan
    yan-kung

    BalasHapus
  3. Duh Yangkung pancen leres sanget ngendikan panjenengan menika, esem ngujiwat kang tulus saking jroning batin memayu hayuning bebrayan agung wosipun andadosaken janma kang anyebar wijining katresnanan ambiwarakaken kabar kabingahan praptanipun Kraton Dalem.
    nanging kedah ngatos-atos tuwin waspada marang "semar mesem" utawi 'suharto mesem' ingkang namung dados samudana tindak dursila.
    Berkah dalem Gusti sumrambah dumateng Yangkung sakbrayat agung

    BalasHapus
  4. Mas Tomy....matur nuwun rawuh panjenengan ing gubug reyot kula.
    Mugi tansah karaharjan.
    salam sejati
    Yang Kung

    BalasHapus
  5. sababatku Yakung!

    Aku juga datang membawa senyum persahabatan untukmu sekeluarga:) :) :) :) :)


    *senyum juga berguna buat kesehatan!

    BalasHapus
  6. makasih sahabatku Kweklina
    Senyuman memang membawa kedamaian

    SENYUM DIHATI,SENYUM DIBUMI
    KAN MEMBAWA RAHMAT ILLAHI

    BalasHapus
  7. Ini ada tulisan bagus soal tersenyum, "Ajak Dunia Tersenyum (Free Download)"

    Bagus, tidak ngeres, cari untung sendiri, dll.

    BalasHapus
  8. Senyum di balas senyum sperti sedang bercermin..

    BalasHapus