Pages

Subscribe:

02 Mei 2011

Berat Semangka VS Hati Nurani

Di sebuah desa ada sebuah kios yang menjual semangka, pemilik kios buah itu sangat ahli, dia pasti bisa dengan tepat mengatakan berat dari semangka tersebut tanpa harus menimbangnya.

Pada suatu hari seseorang yang tinggal disekitar daerah itu, datang untuk membeli semangka.

Tanpa ditimbang pemilik kios itu mengatakan berat semangka tersebut, “Yang ini 1.3 kg dan yang ini 1.5 kg.”

Pembeli itu tidak percaya kepada penjual semangka itu, lalu mengambil semangka itu dan ditimbangnya, benar saja berat semangka tersebut seperti yang dikatakan oleh penjualnya.

Kemudian, pembeli itu mengambil sebuah semangka yang besar, dan memberikannya kepada pemilik kios sambil berkata, "jika kamu dapat menebak berat semangka ini, aku akan memberikan segepok uang kepada kamu, uang tersebut cukup untuk membeli 2 kg semangka.

Pemilik kios dengan gembira menyetujui, lalu dengan hati-hati mengangkat melon itu, setelah ditimang-timang ditangannya dia malah berhenti sebentar, beberapa saat kemudian, semua orang yang mengelilingi kios semangka-nya, mendesaknya mengatakan berapa berat semangka tersebut?

Akhirnya pemilik kios menjawab, “1.3 kg”.

Namun ternyata salah, setelah ditimbang berat semangka itu adalah 1.5 kg.

________________________________

Kenapa bisa salah???

Segepok uang, dapat mengacaukan suasana pemilik kios itu, sehingga membuat dia kehilangan keterampilan dan bakat dasarnya yang biasanya sangat tepat.

Jika seseorang lebih mementingkan harta duniawi maka akan semakin mudah kehilangan hati nuraninya.

Hati manusia bagaikan air, namun, hanya ada sedikit desiran angin, akan menimbulkan riak permukaan air yang tenang tersebut.

Kehidupan dunia yang warna-warni penuh dengan godaan, seperti mobil mewah, uang, gadis cantik, ketenaran dan kekuasaan, selalu seperti badai yang menerjang ke dalam hati. Jika tidak berhati-hati, akan membuat kita kehilangan hati nurani, sehingga sulit untuk mengembalikan sifat dasar kita yang penuh kemurnian, kedamaian dan kebaikan.

Seseorang jika dapat hidup dengan tenang dengan kesederhanaan, ketulusan dan kedamaian, maka orang tersebut dapat menahan godaan duniawi yang penuh warna warni, dengan demikian dapat menjaga hati nurani ini tetap tenang dan baik.

Hati nurani, adalah modal dasar kita hidup didunia ini, didalam hati ini tersimpan kecerdasan dan bakat kita, juga tersimpan kualitas kita sebagai manusia.

Kita berkewajiban menjaga hati nurani kita dengan baik dan lurus.

Kita bisa mengenali siapa diri kita sebenarnya, dapat sebesar mungkin mengembangkan potensi kita, sehingga akhirnya dapat memenuhi cita-cita kita menjadi manusia yang baik dan berguna bagi masyarakat ini.

30 April 2011

Harapan yang terlalu tinggi

Ada seorang pengemis, setiap hari dia selalu berpikir, betapa senangnya bila punya uang 1 juta.

Pada suatu hari, pengemis ini tanpa sengaja, melihat seekor anjing kecil yang lucu sedang tersesat.

Pengemis ini melihat disekelilingnya tidak ada seorangpun, lalu ia menggendong anjing kecil ini pulang ke gubuknya dan mengikatnya disana.

Rupanya pemilik anjing ini adalah orang yang paling kaya di kota ini.

Orang kaya ini membuat pengumuman bahwa siapa yang menemukan anjingnya akan diberi hadiah 1 juta.

Keesokan harinya ketika pengemis ini keluar untuk mengemis, melihat pengumuman ini, lalu tergesa pulang kerumahnya membawa anjing itu pergi mengambil hadiahnya.

Ketika dia membawa anjing itu ke rumah orang kaya itu, dia mendengar bahwa hadiahnya sudah bertambah menjadi 2 juta.

Pengemis ini menghentikan langkah kakinya, setelah dipikir-pikir akhirnya dia membawa anjingnya kembali ke gubuknya diikat kembali.

Setelah hari ketiga, benar saja hadiahnya bertambah lagi jadi 3 juta, pada hari keempat hadiah bertambah lagi jadi 4 juta.

Setelah hari yang ke tujuh, hadiahnya sudah sangat mencengangkan, pada saat ini pengemis ini lari pulang ke gubuknya, untuk mengambil anjing ini.

Tetapi diluar dugaannya sungguh kasihan anjing kecil itu sudah mati kelaparan.

_____________________________________________

Sebenarnya didalam kehidupan kita ini, banyak barang bagus bukan karena kita tidak berjodoh mendapatkannya, tetapi harapan kita terlalu tinggi, ketika kita sudah hampir mendekati sebuah target, terkadang kita akan merubah arah mendekati target yang lebih tinggi.

”Harapan manusia bagaikan sebuah gunung, jika kita tidak dapat mengontrolnya akan melukai diri sendiri.”

24 April 2011

Harapan yang membawa terang

Ada dua orang buta yang seorang yang sudah tua dan yang seorang masih muda, mereka adalah guru dan murid, mereka mencari nafkah dengan bermain kecapi.

Pada suatu hari orang buta yang tua ini jatuh sakit, dia tahu umurnya sudah tidak panjang lagi, lalu dia memanggil muridnya ke samping tempat tidurnya.

Tangannya yang gemetaran menggengam tangan muridnya dengan susah payah berkata,” Anakku, didalam sini ada sebuah resep rahasia, resep rahasia ini akan membuat engkau melihat dunia terang lagi, aku menyembunyikannya didalam kecapi ini, tetapi kamu harus ingat, kamu harus bermain kecapi sampai seribu senar kecapi ini terputus, baru boleh mengeluarkan resep rahasia ini, jika tidak kamu tidak akan melihat cahaya terang lagi.”

Si buta kecil ini sambil menghapus air matanya berjanji kepada gurunya, gurunya dengan tersenyum damai pergi meninggalkan dunia ini.

Sehari demi sehari berlalu, setahun demi setahun berlalu, si buta kecil selalu ingat kepada pesan gurunya, selembar demi selembar tari senar putus disimpannya baik-baik, selalu menghitungnya didalam hati. Ketika dia bermain sampai tari senar yang ke 1000 terputus, pemuda kecil buta yang lemah yang dulu sekarang sudah menjadi si buta tua renta.

Dia tidak dapat mengekang rasa bahagia yang ada didalam hatinya, dengan tangan gemetar dia membuka kecapinya, mengeluarkan resep rahasia yang ada didalam kecapi.

Kemudian, orang lain memberitahu kepadanya bahwa itu adalah sepotong kertas kosong, diatas kertas itu tidak tertulis sepatah katapun, air matanya menetes diatas kertas, dia tertawa.

Apakah si buta tua membohongi si buta kecil?

Si buta tua yang dahulunya adalah si buta kecil, memegang kertas putih yang tidak ada tulisan sama sekali, lalu kenapa dia malahan bisa tertawa?

Pada saat dia membuka resep rahasia itu, seketika itu juga dia menjadi mengerti makna yang terkandung didalam hati gurunya, walaupun hanya sepotong kertas putih, tetapi itu merupakan sebuah resep rahasia tanpa tulisan, resep rahasia yang tidak akan ada orang tahu.

Hanya dia sendiri yang dari kecil menemani gurunya bermain kecapi yang mengerti makna yang terkandung dalam resep rahasia yang tanpa tulisan ini.

Resep rahasia itu adalah "HARAPAN" yang memancarkan sinar terang, yang ketika dia berada dalam kesusahan menghadapi perjalanan hidup ini gurunya menyalakan sinar terang ini untuk menemani menjalani perjalanan hidup yang susah ini, jika tidak ada sinar terang ini, dia mungkin sudah ditelan oleh kegelapan hidup ini, mungkin dari dahulu dia sudah tersungkur jatuh oleh kesusahan hidup ini.

Karena "HARAPAN" akan seberkas terang ini, dia dapat bermain kecapi sampai seribu senarnya terputus, karena dia ingin bisa melihat cahaya terang lagi, dengan teguh tanpa goyah mempercayai pesan gurunya.

Kegelapan bukan selamanya terjadi, asalkan tidak mudah melepaskan keyakinan, setelah semua kegelapan ini berlalu, akan ada cahaya yang tidak terbatas.

Setelah menaklukkan berbagai rintangan dan kesusahan, kepercayaan yang teguh ini akhirnya membuat hatinya bisa melihat cahaya terang yang sebenarnya.

Apakah akhirnya dapat melihat sinar terang didunia ini hal yang perlu dibanggakan?

Manusia memiliki sepasang mata yang terang, tetapi memiliki sisi hati yang gelap, apakah ini berguna?
_______________________________________________________

SELAMAT PASKAH


BERKAT TUHAN
SELALU BERSERTA KITA