Dahulu kala ada seorang
pelajar, pelajar ini sangat jujur. Pada suatu hari kebetulan di akhirat
tingkat 7 memerlukan orang, oleh sebab itu dewa langit mempekerjakan
orang ini sebagai pegawai sementara. Oleh sebab itu setiap beberapa hari
dia akan turun ke akhirat bekerja. Dia mengerjakan bagian pekerjaan
administrasi memeriksa kasus-kasus yang terjadi, tidak perlu menghakimi
orang.
Selama memeriksa kasus-kasus yang terjadi, dia melihat kasus yang
diciptakan setiap orang berbeda –beda, maka hukuman dan karma yang
diterima juga berbeda-beda. Setiap dia melihat ada orang yang dihukum
berat dan kejam seperti dihukum diatas gunung pedang dan lain-lain, dia
selalu menyuruh anak buahnya menolong orang tersebut, tetapi makin
ditolong makin banyak orang yang sama sekali tak tertolong lagi.
Pada suatu hari ketika dia sedang memeriksa buku yang mencatat
kasus-kasus yang terjadi, dia melihat nama istrinya berada didalam buku
tersebut didalamnya tertulis istrinya mencuri ayam tetangganya, ayam itu
beratnya 1 kilo 2 ons, melihat kejadian ini dia melipat lembaran yang
mencatat kesalahan istrinya ini, supaya lain kali jika diperlukan lebih
gampang mencarinya.
Setelah kembali kedunia ini, dia bertanya kepada istrinya apakah telah
mencuri ayam tetangganya? Pada permulaannya istrinya tidak mau mengaku,
tetapi setelah dia menceritakan kepada istrinya apa yang dia lihat di
akhirat, akhirnya istrinya mengaku, karena ayam tetangganya mencuri
makan padi yang dijemurnya, karena marah tanpa sengaja dia telah
membunuh ayam tetangganya, karena takut dimarahi tetangganya dia
mengubur ayam tersebut, dan menyembunyikan kejadian ini.
Pasangan ini kemudian menggali ayam yang telah ditanam, mengambil
timbangan menimbangnya pas 1 kilo 2 ons. Pasangan ini sangat terkejut,
akhirnya mereka pergi ke rumah tetangganya sesuai dengan harga pasar
mengkompensasi kepada tetangganya sekalian meminta maaf kepada
tetangganya.
Beberapa hari kemudian, Pelajar ini pergi lagi ke akhirat, membuka buku
kasus, dia melihat lipatan yang dibuat tanda dahulu masih tetap ada,
tetapi kasus istrinya telah hilang tanpa jejak.
________________________
Mata Tuhan ada dimana-mana, bahkan kesalahan yang sekecil-kecilnya juga
akan dicatat dan menerima hukuman yang setimpal, apalagi kesalahan
besar sudah tentu akan menerima balasan yang setimpal.
Orang yang tidak bisa memaafkan orang lain sama saja dengan orang yang memutuskan jembatan yang harus dilaluinya .KARENA ITU SEMUA ORANG PERLU DIMAAFKAN .
BalasHapus