Pada suatu hari seorang pandai sedang duduk disebuah sampan untuk menyeberangi sungai, dalam perjalanan professor mulai mengobrol dengan pendayung sampan ini.
Si pandai bertanya kepada pendayung sampan, “Apakah engkau mengerti sejarah?”
Pendayung sampan menjawab, “Saya tidak mengerti”
Si pandai bertanya lagi, “Apakah engkau mengerti perekonomian?”
Pendayung sampan menjawab, “Saya tidak mengerti”
“Lalu apa yang engkau bisa? Berhitung saya rasa engkau tentu bisa.” Si pandai dengan penasaran bertanya lagi.
“Maaf! Saya tidak mengerti apapun.” Pendayung sampan ini menjawab dengan jujur.
Si pandai dengan sombong menjawab, “Aduh! orang yang tidak mengerti apapun hidupnya sangat menyedihkan!”
Pendayung sampan bertanya kepada si pandai, “Apakah engkau bisa berenang?”
Si pandai berpikir sejenak menjawab, “Apapun saya bisa, hanya berenang saya belum belajar.”
Pada saat ini tiba-tiba angin kencang bertiup, karena angin kencang ini ombak berubah menjadi besar, sampan kecil ini terbalik, dan kedua orang ini jatuh ke dalam sungai. Si pandai yang tidak bisa berenang sangat ketakutan dan berteriak teriak gelagapan meminta tolong.
Dengan keahliannya berenang, pendayung sampan ini menyelamatkan Si pandai naik keatas pantai. Ketika sampai di tepian ia berkata, “Apapun saya tidak bisa, tetapi jika hari ini bukan karena saya, engkau sudah tidak mungkin bisa hidup lagi.”
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Hargailah setiap orang yang kamu jumpai dan jangan remehkan dia .Karena setiap orang yang dicipta Allah tentu mempunyai kelebihan dan kekurangannya. "TERNYATA BATU YANG ADA DI DALAM LUMPUR ITU MUTIARA "
BalasHapus